Namun karena tak bisa melepaskannya, orang tua balita membawa anaknya ke rumah sakit.
Kendati demikian, pihak rumah sakit tidak bisa membantunya karena keterbatasan alat yang bisa digunakan.
Mereka pun disarankan untuk meminta bantuan petugas pemadam kebakaran.
"Karena pihak rumah sakit tidak dapat menangani dikarenakan keterbatasan alat, maka disarankan untuk mendatangi Mako Damkar Kota Tasikmalaya untuk segera dilakukan pelepasan kaleng," jelas Boedi.
Pihaknya kemudian memberikan pertolongan sesuai dengan standar prosedur operasional.
Baca juga: Viral Driver Ojol Wanita Kerja Bawa 2 Anaknya, Bertemu Erick Thohir & Dapat Hadiah Motor
Namun, sambung Boedi, proses pelepasan kaleng sempat terganggu lantaran balita tersebut menangis.
"Untungnya berhasil ditenangkan," ujar Boedi.
Kaleng wafer pun dapat dilepaskan dari kepala balita tersebut dalam waktu sekira 10 menit.
Tangan bocah SD terborgol
Insiden serupa juga pernah terjadi di Nunukan, Kalimantan Utara dan melibatkan petugas pemadam kebakaran.
Melansir Kompas.com, tangan seorang bocah perempuan kelas 2 SD bernama Nurul (9) terborgol dengan teralis rumahnya pada Selasa (16/5/2023).
Bocah SD itu dan ibunya pun meminta bantuan petugas pemadam kebakaran sekira pukul 22.15 WITA.
Komandan Regu Rescue yang bertugas, Muhammad Ali mengungkapkan bahwa awalnya dirinya sempat ragu, apakah ini tahanan atau bukan.
"Karena sebelah tangan si anak kondisinya terborgol," ungkap Muhammad Ali.
Ibu si bocah menuturkan, mereka tinggal di rumah sewa yang sebelumnya ditinggali oleh polisi.