Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penumpang Diblacklist dari Penerbangan usai Bikin Keributan hingga Pesawat Mendarat Darurat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral maksapai United Airlines dialporkan putar balik usai hadapi penumpang yang bikin keributan dan berdebat dengan pramugari.

Namun, pilot memutuskan untuk mengalihkan penerbangan Virgin Australia VA45 ke Bandara Internasional Darwin (DRW) sekira pukul 04.09 waktu setempat.

Pengalihan terjadi akibat adanya tiga penumpang yang bertingkah lantaran dalam pengaruh alkohol alias mabuk.

Melansir Insider, pramugari meminta ketiganya untuk pindah dari kursi mereka ke barisan pintu keluar darurat.

Pasalnya, pramugari khawatir mereka tidak dapat memberikan bantuan yang memadai dalam keadaan darurat.

Menurut Polisi Federal Australia (AFP), para penumpang awalnya menolak untuk bergerak tetapi mengalah setelah beberapa kali berdebat dengan kru.

Baca juga: Viral Aksi Penumpang Pesawat Nekat Menyelinap ke Kelas Bisnis, Bikin Penerbangan Putar Balik

Setelah pindah, penumpang berusia 42 tahun dari East Brisbane dan dua penumpang berusia 20 tahun dari Sheldon dan Wellington Point menjadi tak terkendali.

Ketiganya kemudian mulai mengonsumsi alkohol bebas bea yang mereka bawa hingga mabuk berat.

Polisi setempat mengatakan, "Satu penumpang juga diduga terlihat menguap di kursi mereka."

Setelah pramugari khawatir perilaku mereka akan memburuk, pilot memutuskan pengalihan ke Bandara Darwin adalah tindakan terbaik.

Polisi kemudian naik ke pesawat dan menurunkan tiga penumpang tersebut tanpa insiden sekira pukul 16.00 waktu setempat.

Penerbangan kemudian dilanjutkan ke Bali, berangkat dari bandara 20 menit setelah mendarat dan mencapai Indonesia dengan penundaan minimal.

Ketiga pelaku lalu diberi peringatan dan dibebaskan dari tahanan polisi sembari menunggu denda karena perilaku tidak tertib, mengonsumsi alkohol, dan merokok di dalam pesawat.

Sebagaimana diketahui, penumpang pria dapat didenda maksimal Rp 135 juta untuk perilaku tidak tertib.

Komandan Bandara Darwin, Inspektur Greg Davis, mengatakan pihak berwenang tidak akan mentolerir perilaku ofensif dan mengganggu di dalam pesawat atau di dalam bandara di seluruh Australia.

Dia berkata, "kami tahu bahwa mayoritas penumpang melakukan hal yang benar, dan perjalanan mereka tidak boleh terganggu atau merasa tidak aman karena perilaku buruk beberapa individu."

Halaman
1234