Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kronologi Kapal Tenggelam di Buton Tengah, Tewaskan 15 Orang dan 19 Lainnya Hilang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tenggelam di laut. Sedikitnya 15 orang tewas dan 19 hilang pada hari Senin (24/7/1012) setelah sebuah feri tenggelam di lepas pantai Sulawesi.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sedikitnya 15 orang tewas dan 19 hilang pada hari Senin (24/7/1012) setelah sebuah feri tenggelam di lepas pantai Sulawesi Tenggara.

Kapal itu tenggelam pada tengah malam, dengan total sebanyak 40 orang berada di dalamnya.

Sebuah kapal tenggelam di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) tepatnya Teluk Wasampela Tengah. (Dok. Tribun Sultra)

Enam orang diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, dan penyebab tenggelamnya sedang diselidiki.

“Untuk sementara masih ada 19 orang yang masih dalam pencarian,” kata Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Daerah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Muhamad Arafah, seperti dikutip dari The Strait Times.

Baca juga: Viral Penumpang Ngamuk karena Ditinggal Temannya ke Ruang Tunggu Bandara VIP Sendirian

Arafah mengatakan bahwa ada satu tim pencari akan menyelam di sekitar lokasi kejadian, sementara yang lain akan mencari di permukaan air menggunakan perahu.

Saat tenggelam, kapal feri tengah melakukan perjalanan dari Desa Lanto di pulau Buton ke Desa Lagili di pulau Muna,Sulawesi Tenggara.

Melansir TribunnewsSultra.com, Peristiwa itu terjadi usai sekelompok remaja hendak pulang usai menonton konser perayaan HUT daerah mereka.

Saat kejadian, mereka menaiki 2 kapal rakit yang digabung menjadi satu.

Hanya saja ketika akan sampai ke Desa Lagili, tetiba mesin kapal rakit tersebut mati, hingga tenggelam.

Detik-detik peristiwa itu diceritakan kembali oleh Putri, salah satu rombongan yang berhasil selamat dalam peristiwa tenggelamnya kapal itu.

Baca juga: Viral Penumpang Ngamuk Tasnya Ketinggalan di Bandara, Ngotot Minta Pesawat Putar Balik ke Gate

Sebelum peristiwa tenggelamnya kapal itu, kata Putri kapal yang mereka tumpangi sempat miring ke arah kiri dan menyebabkan mesin kapal mati.

Saat mesin kapal mati, salah satu rombongan dari mereka bertanya alasan kenapa mesin kapal yang mereka tumpangi mati.

Nahkoda kapal bernama Saharuddin pun buru-buru menyalakan mesin kapal.

Inilah kesaksian korban yang selamat dari tenggelamnya kapal di Buton Tengah, Sulwesi Tenggara, Senin (24/7/2023) dini hari. (KOLASE TRIBUNNEWS.COM)

Baru beberapa saat jalan, kapal yang mereka tumpangi itu kemudian mengalami kebocoran pada bagian depan.

Pada waktu bersamaan mereka dihantam ombak yang menyebabkan kapal miring kekiri dan membuat panik penumpang.

Halaman
123