Jessop termasuk di antara 700 orang yang selamat, sementara lebih dari 1.500 orang tewas dalam tragedi itu.
Terlepas dari cobaan berat yang dialaminya di Titanic, Jessop kembali ke laut tak lama kemudian.
Dia berada di kapal HMHS Britannic sebagai perawat masa perang pada 21 November 1916, ketika kapal itu menabrak ranjau dan mulai tenggelam.
Jessop bisa sampai ke sekoci. Namun, putaran baling-baling kapal menciptakan arus yang menarik beberapa sekoci lebih dekat ke kapal, yang mengakibatkan robeknya beberapa perahu, serta cedera dan kematian beberapa penumpang.
Sekoci yang ditumpangi Jessop adalah salah satu yang ditarik ke arah kapal, dan dia mengalami cedera kepala setelah kepalanya terbentur ke rangka kapal.
Baca juga: Begini Nasib Mayat Korban Tenggelamnya Kapal Titanic, Banyak yang Dikubur di Laut
Namun lagi-lagi Jessop berhasil selamat.
Jessop menjadi salah satu dari 1.000 orang yang selamat dari tenggelamnya kapal, sementara 30 penumpang tewas.
Jessop pensiun dari melaut pada tahun 1960 pada usia 63 tahun.
Dia menghabiskan dua dekade berikutnya dalam masa pensiun sampai dia meninggal karena gagal jantung pada tahun 1971.
Sementara itu, Titanic baru-baru ini kembali menjadi sorotan dunia lantaran hilangnya kapal selam wisata Titan.
Titan sendiri merupakan kapal selam wisata milik OceanGate yang menawarkan eskpedisi bawah laut untuk jelajahi bangkai kapal Titanic.
Baca juga: Potret Kapal Terbesar di Dunia, Ukurannya 5 Kali Lipat dari Titanic
Saat insiden terjadi, Titan membawa lima penumpang di dalamnya termasuk Stockton Rush.
Melansir CNA, Stockton Rush merupakan kepala eksekutif OceanGate Expedition, yang mengoperasikan kapal selam Titan.
Ia ternyata menikah dengan keturunan korban tenggelamnya kapal Titanic pada tahun 1912 silam.
Stockton Rush diketahui menika dengan Wendy Rush, cicit dari raja ritel Isidor Straus dan istrinya, Ida.