Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Banjir dan Tanah Longsor Mematikan Melanda Korea Selatan, 37 orang Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 16 Juli 2023 oleh Badan Pemadam Kebakaran Nasional ini menunjukkan petugas penyelamat Korea Selatan mencari orang hilang di sepanjang jalan banjir yang mengarah ke terowongan bawah tanah di mana sekitar 15 mobil terjebak di air banjir setelah hujan lebat di Cheongju. Setidaknya 26 orang tewas dan 10 hilang setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di Korea Selatan, kata para pejabat pada 16 Juli, saat petugas penyelamat terus berjuang u

TRIBUNTRAVEL.COM - Tim penyelamat berjuang pada Minggu (16/07/2023) untuk menjangkau orang-orang yang terjebak di terowongan banjir di Korea Selatan, di mana sedikitnya 37 orang tewas dan sembilan hilang setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Korea Selatan sedang berada di puncak musim hujan.

Baca juga: 10 Tempat Wisata Gratis di Seoul Buat Liburan Hemat di Korea Selatan, Jelajahi Bukchon Hanok Village

Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 16 Juli 2023 oleh Badan Pemadam Kebakaran Nasional ini menunjukkan petugas penyelamat Korea Selatan mencari orang hilang di sepanjang jalan banjir yang mengarah ke terowongan bawah tanah di mana sekitar 15 mobil terjebak di air banjir setelah hujan lebat di Cheongju. Setidaknya 26 orang tewas dan 10 hilang setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di Korea Selatan, kata para pejabat pada 16 Juli, saat petugas penyelamat terus berjuang untuk menjangkau orang-orang yang terperangkap di terowongan banjir. (Handout / National Fire Agency / AFP)

Baca juga: Kronologi Seorang Wanita di Korea Selatan Bunuh dan Mutilasi Guru Lesnya, Ketahuan Sopir Taksi

Tingginya curah hujan di Korea Selatan selama empat hari terakhir menyebabkan bendungan besar meluap.

Kementerian dalam negeri Korea Selatan melaporkan bahwa 37 orang tewas dan sembilan lainnya hilang secara nasional akibat hujan lebat, sebagian besar terkubur oleh tanah longsor atau setelah jatuh ke waduk yang meluap.

Baca juga: Merasa Kelaparan, Mahasiswa Korea Selatan Makan Karya Seni Pisang Seharga Rp 1,7 Miliar

Baca juga: Momen Grace Tahir di Korea Selatan, ke Resto Ramen Tanpa Pelayan hingga Karaoke Lagu Big Bang

Ratusan petugas penyelamat masih berjuang untuk mencapai lebih dari 10 mobil dan sejumlah orang yang tidak diketahui terjebak dalam terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter di Cheongju, provinsi Chungcheong Utara, Korea Selatan kata kementerian itu.

Dilansir dari todayonline, petugas penyelamat berusaha mengeringkan terowongan untuk menjangkau para korban, tetapi air tampaknya masih terlalu dalam sehingga menghambat upaya pencarian.

Terowongan itu tergenang pada Sabtu pagi setelah air banjir menyapu terlalu cepat sehingga kendaraan di dalamnya tidak bisa melarikan diri, menurut kantor berita Yonhap.

Lima orang diselamatkan dari sebuah bus di terowongan hari Sabtu, dan sembilan mayat sejauh ini telah ditarik dari lokasi, dengan penyelam bekerja sepanjang waktu mencari lebih banyak korban, kata kementerian dalam negeri.

Polisi telah menerima laporan orang hilang untuk 11 orang yang diyakini berada di dalam terowongan, tetapi jumlah resmi terakhir belum diberikan, karena tidak jelas berapa banyak orang di setiap mobil, lapor Yonhap.

"Saya tidak punya harapan tapi saya tidak bisa pergi," kata satu orang tua yang anaknya hilang di terowongan kepada Yonhap.

"Hatiku sedih memikirkan betapa menyakitkannya anakku di air dingin."

Gambar-gambar yang disiarkan di televisi lokal menunjukkan aliran air yang sangat deras dari sungai terdekat yang telah meluap dan membanjiri terowongan, sementara petugas penyelamat berjuang menggunakan perahu untuk menjangkau orang-orang di dalamnya.

Baca juga: Terapkan Zona Bebas Manula, Kafe Kopi di Korea Selatan Tuai Kritikan

Lebih Banyak Hujan

Ilustrasi hujan deras. Banjir dan tanah longsor menimpa Korea Selatan. Puluhan orang meninggal. (Osman Rana /Unsplash)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang saat ini sedang dalam perjalanan ke luar negeri, mengadakan pertemuan darurat dengan para pembantunya mengenai tanggapan pemerintah, kata kantornya.

Sebelumnya, dia memerintahkan Perdana Menteri Han Duck-soo untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk meminimalkan korban.

Halaman
12