"Pokoknya selama jalan di underpass ini nyaman banget deh," kata KAI.
Baca juga: KAI Hadirkan Face Recognition di Stasiun Solo Balapan, Antrean Makin Cepat dan Mudah
Fakta Unik Undepass di Stasiun Yogyakarta
Sebagaimana dijelaskan di atas, Stasiun Yogyakarta memang diketahui punya dua peron terpisah di sisi utara dan selatan.
Mengapa bisa demikian?
Disebutkan oleh KAI bahwa peron tersebut terpisah lantaran pada zaman dulu ada dua operator kereta yang beroperasi di Stasiun Yogyakarta.
Di jalur sisi selatannya dimiliki oleh NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar rel 1.435 mm.
Sementara itu pada sisi utaranya dimiliki oleh SS (Staatsspoorwegen) dengan lebar rel 1.067 mm.
Saat ini Stasiun Yogyakarta termasuk dalam ketegori bangunan bersejarah.
Desainnya dibuat bergaya lonia dan art deco, membuat Stasiun Yogyakarta pernah dijuluki sebagai stasiun tercantik se-Hindia Belanda.
Kanopi plasmennya punya 44 tiang penyangga buatan Firma L. J. Enthoven te's Gravenhage.
Diketahui bangunan itu dibuat sama dengan Stasiun di Den Haag yang ada di Belanda.
Letak stasiunnya juga tepat di jantung kota jadi sangat strategis.
Tinggal keluar dari Stasiun Yogyakarta, kamu sudah bisa langsung jalan-jalan dan belanja ke Malioboro.
Selain itu Stasiun Yogyakarta juga dekat ke tugu Golong Gilig yang jadi ikon pariwisata Jogja.
Baca juga: Pertama Kali Naik Kereta Panoramic, Sandiaga Uno: Sensasinya Luar Biasa
Tips Naik KRL Solo-Jogja