Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Penemuan Misterius di Tempat yang Tidak Seharusnya, Termasuk Naskah Voynich

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi arkeolog yang menggali penemuan misterius.

Tidak ada yang tahu tujuan mereka atau bagaimana mereka diproduksi.

Satu hal yang pasti, bola batu itu berbahan gabbro, batuan vulkanik.

Mengukir batu menjadi bentuk bulat yang sempurna akan membutuhkan banyak waktu dan tenaga.

Para peneliti mengira mereka mungkin dibuat oleh kelompok yang sekarang sudah punah, menggunakan hampir semua alat.

Teori terbaik adalah bahwa mereka menggunakan batu-batu kecil untuk memahat tepi batu-batu besar, sebelum menggunakan pasir untuk menghaluskan sisi-sisinya.

Beberapa berpikir bahwa mereka memiliki tujuan astronomi atau bahkan digunakan sebagai penanda untuk menunjukkan jalan menuju sesuatu, tapi tidak ada yang tahu lagi.

6. Formasi Yonaguni

Formasi bawah air atau reruntuhan yang disebut "Penyu" di Yonaguni, Kepulauan Ryukyu. (Masahiro Kaji, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Dari ujung selatan Jepang, dan 75 mil (120 km)dari Taiwan, terletak formasi Yonaguni.

Seorang penyelam lokal pertama kali melihat formasi ini pada 1986, saat mencari lokasi penyelaman baru untuk menarik wisatawan.

Melihat anak tangga besar yang menyerupai Piramida, dia mengira telah menemukan kota bawah laut.

Beberapa arkeolog percaya bahwa struktur tersebut bisa jadi merupakan tanda peradaban dongeng Pasifik, seperti Atlantis, yang lenyap ditelan ombak ribuan tahun lalu.

Ada juga laporan tanda-tanda di batu, yang menunjukkan pekerjaan penggalian.

Beberapa orang bahkan mengklaim ada gambar pudar manusia dan hewan yang diukir di batu tersebut.

Tak satu pun dari ini didukung dengan banyak bukti.

Sebagian besar ahli percaya bahwa formasi itu alami, dan simetri bebatuan telah dilebih-lebihkan.

Mereka tidak lurus seperti yang dilaporkan, dan tampaknya merupakan batuan alami yang kokoh, bukan balok berukir.

Dengan kata lain, kemiripan dengan peradaban yang tenggelam hanyalah sebuah kebetulan.

Ambar/TribunTravel