Beruntun BPBD Tabanan segera bertindak cepat sehingga I Gusti Putu Regeg berhasil dievakuasi pada Sabtu malam sekira pukul 19.00 WITA.
Diwartakan juga oleh TribunBali, aksi evakuasi dari BPBD Tabanan dilakukan dengan membopong korban menggunakan tandu.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinadha Giri mengatakan, proses evakuasi I Gusti Putu Regeg itu dikakukan oleh beberapa orang petugas.
Beruntung evekuasi berhasil dilakukan, sehingga I Gusti Putu Regeg bisa dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Evakuasi kami lakukan jam 7 malam kemarin berangkat dari kantor. Dan langsung menuju lokasi,” ucap Nyoman Srinadha Giri.
Baca juga: Mendaki Gunung Lawu Sendirian, Pendaki Wanita Asal Madiun Ditemukan Tewas di Dekat Puncak
Nyoman Srinadha Giri menyebutkan, perjalanan yang ditempuh petugas evakuasi pada momen itu membutuhkan waktu sekitar dua jam pulang pergi.
Jadi total mencapai 4 jam untuk membawa I Gusti Putu Regeg turun dari Gunung Batukaru.
Nyoman Srinadha Giri megatakan saat diievakuasi I Gusti Putu Regeg berada di pertengahan jalur antara Pura Kedaton (puncak) dan Pura Malen Pujungan (di bawah).
Tepat di area tersebut, korban saat itu mengalami kram karena kedinginan.
“Juga memang faktor usia. Tapi memang bapak itu bisa ke puncak dan cukup kuat mendaki. Tapi waktu turun kami perkirakan karena kedinginan sehingga kakinya kram,” ungkap Nyoman Srinadha Giri.
Mengetahui kondisi itu, keadaan I Gusti Putu Regeg lantas dilaporkan oleh rombongan lainnya pada pukul 17.00 WITA.
Kemudian proses evakuasi dilakukan hingga malam hari hingga membawa korban ke RS Wismaprasanti.
Petugas tidak mengingat pasti jam berapa membawa korban kelelahan itu ke RS Wismaprasanti.
Namun, evakuasi dilakukan oleh sejumlah orang
Di antaranya dari BPBD yang dibantu dengan masyarakat dan pemandu di areal Pujungan.
Baca tanpa iklan