Sementara itu, Marine Technology Society menyebut desain kapal selam Titan tidak memenuhi sertifikasi DNV-GL untuk standar peralatan kelautan.
Area pandang bagi penumpang kapal selam Titan hanya boleh untuk kedalaman 1.300 meter.
Padahal, kapal ini dibuat untuk menyelam hingga kedalaman 4.000 meter.
Bagi Marine Technology Society, kondisi tersebut menyesatkan publik dan melangar kode etik.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Mengenal Kapal Selam Titan yang Hilang di Samudra Atlantik, Desainnya Tidak Memenuhi Standar?