"Parkiran saya sudah resmi terdaftar (di PD Parkir Makassar Raya)," ungkap Aco Badorra dikutip dari Kompas.com pada Jumat (9/6/2023).
Ilham bekerja sebagai juru parkir resmi di dua lokasi, yaitu bilangan Pantai Losari dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Pindah-pindah ka jaga (Jukir). Kalau malam minggu di Pantai Losari tapi hari biasa di Perintis," kata dia.
"Tapi yang kadang banyak saya dapat kalau jaga (jukir) di (Pantai) Losari. Kadang Rp 1.000.000, bahkan tembus Rp 2.000.000 kalau ada event (acara)," sambungnya.
Untuk membeli iPhone dengan gepokan uang Rp 2.000 itu, Ilham mengaku menabung selama enam bulan lebih.
"Harganya itu Rp 7.300.000 lebih," tutupnya.
Baca juga: Viral Jemaah Haji Asal Makassar Terlantar di Arab Saudi, PPHI: Tidak Benar
Juru parkir nabung 38 tahun untuk naik haji
Kisah inspiratif lainnya datang dari seorang juru parkir asal Solo, Jawa Tengah yang berhasil mengumpulkan uang untuk naik haji.
Sri Suharto (69) menabung selama 38 tahun agar bisa menunaikan ibadah haji.
Dikutip dari Tribun Solo, sejak 1985 Harto sapaan akrabnya telah menyisihkan uang hasil dari menjadi juru parkir dan pengayuh becak.
Selama 38 tahun itulah Sri Suharto optimis bisa terbang ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun islam yang kelima ini.
Meski penghasilannya tidak tetap, Sri Suharto selalu konsisten menyisihkan pendapatannya untuk bisa ibadah naik haji.
"Sudah lama dari kecil dari SD kelas 1. Haji itu kan panggilan Tuhan, sejak kecil itu saya tidak punya orang tua, saya kan ikut nenek," kisah Harto sambil meneteskan air mata saat ditemui TribunSolo pada Selasa (16/5/2023).
Meski dirasa sulit, keadaan tersebut tidak mengurangi semangat Sri Suharto untuk menyambung hidup sambil menyisihkan rezeki demi bisa ke Tanah Suci.
Meski membutuhkan waktu lama, usaha kerasa Sri Suharto berbuah manis pada 2011 lalu.
Baca tanpa iklan