TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Masjid Hazrat Imam di Kota Tashkent, Uzbekistan pada, (6/6/2023).

Masjid Hazrat Imam yang dikunjungi Sandiaga Uno memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi.

Sandiaga Uno yang saat itu mengunjungi Masjid Hazrat Imam merasa beruntung.

Sebab, Masjid Hazrat Imam dulunya menjadi tempat salat Presiden pertama Indonesia, Bung Karno.

Baca juga: Momen Sandiaga Uno Mencoba Sensasi Nyulo, Rela Basah-basahan saat Malam Hari

Momen kunjungan Sandiaga Uno ke Masjid Hazrat Imam di Uzbekistan diunggah melalui akun Instagram pribadinya.

"Alhamdulillah, saya merasa beruntung bisa mengunjungi Masjid Hazrat Imam di Tashkent, yang menjadi tempat sholat Presiden pertama kita, Bung Karno, saat beliau berada di Uzbekistan tahun 1956 dalam pencarian makam Imam Al Bukhori," keterangan Sandiaga Uno yang diunggah di akun Instagram @sandiuno seperti yang dikutip TribunTravel, Rabu (7/6/2023).

Tonton juga:

Masjid Hazrat Imam merupakan saksi bisu keeratan antara Indonesia dan Uzbekistan.

Saat Sandiaga Uno mampir ke Masjid Hazrat Imam merasakan keindahan arsitekturnya.

"Selain menjadi saksi bisu keeratan hubungan antara Indonesia dan Uzbekistan, di Masjid ini, saya juga bisa merasakan sejarah dan pesona tradisi Islam Uzbekistan yang begitu kental dalam keindahan arsitekturnya," kata Sandiaga Uno.

Dengan pesona yang dimiliki Masjid Hazrat Imam, Sandiaga Uno meminta usulan kepada Duta Besar (Dubes), Sunaryo Kartadinata dan Bapak Wakil Presiden, Ma'ruf Amin untuk meminta bantuan.

Sunaryo Kartadinata dan Ma'ruf Amin memiliki rencana akan datang ke Uzbekistan diminta Sandiaga Uno untuk membuat prasasti Presiden pertama Republik Indonesia (RI).

Baca juga: Kunjungi Surabaya, Intip Potret Sandiaga Uno saat Berziarah ke Makam Sunan Ampel

"Oleh karena itu, saya akan meminta bantuan kepada Pak Dubes dan Bapak Wakil Presiden @kyai_marufamin yang rencananya akan datang ke Uzbekistan beberapa minggu kedepan untuk membuat prasasti sebagai salah satu jejak sang Presiden yang waktu itu mengunjungi Uni Soviet," kata Sandiaga Uno.

Prasasti yang diusulkan Sandiaga Uno, tak hanya sebagai tanda peninggalan semata tapi juga bisa memberikan dampak positif.

"Saya harap, ini tidak hanya menjadi tanda peninggalan semata, tetapi juga memberikan dampak positif dalam pengembangan industri pariwisata di kedua negara," tutup keterangan Sandiaga Uno.