Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pria Hidup 93 Hari di Dasar Samudra Atlantik untuk Cegah Penuaan, Kini Terlihat 10 Tahun Lebih Muda

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Josep Dituri, ilmuwan yang mencoba membuktikan diri hidup di dalam Samudra Atlantik selama 93 hari untuk mencegah penuaan tubuh. Berdasarkan hasil pembuktiannya tersebut, ia berhasil memegang rekor 'orang yang tinggal di laut paling lama' selama 93 hari, serta sekarang terlihat 10 tahun lebih muda.

Perubahan besar dalam kesehatan fisiknya dikaitkan dengan tekanan, yang diketahui memiliki sejumlah efek positif, Mirror melaporkan.

Josep Dituri, ilmuwan yang mencoba membuktikan diri hidup di dalam Samudra Atlantik selama 93 hari untuk mencegah penuaan tubuh. Berdasarkan hasil pembuktiannya tersebut, ia berhasil memegang rekor "orang yang tinggal di laut paling lama" selama 93 hari, serta sekarang terlihat 10 tahun lebih muda. (Instagram/@drdeepsea)

Salah satu bentuk perawatan yang serupa adalah ruang hiperbarik, yang meningkatkan kesehatan otak, yang mengarah ke kognisi yang lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitian tubuh Joseph ini, memungkinkannya melihat bagaimana tubuh manusia merespons lingkungan bertekanan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Baca juga: Kapal Kargo Berisi Lebih dari 1.000 Mobil Mewah Terbakar di Samudra Atlantik

Polongnya mirip dengan apa yang akan dialami oleh manusia angkasawan dan wanita saat bepergian ke Mars.

Berbicara kepada Daily Mail tentang pod yang dia sebut rumah selama 93 hari, Joseph berkata: "Anda memerlukan salah satu tempat ini yang terputus dari aktivitas luar."

"Kirim orang ke sini untuk liburan dua minggu, di mana kaki mereka digosok, rileks, dan dapat merasakan manfaat pengobatan hiperbarik."

Baca juga: Jelajah Bawah Laut Atlantik, Ilmuwan Kelautan Menemukan SpongeBob dan Patrick di Kehidupan Nyata

Nurul Intaniar/TribunTravel.com