Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Seorang Gadis Buka Usaha Jual Ludah Sendiri, Raup Keuntungan hingga Rp 739 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang gadis menjual ludah sendiri secara online dan meraup untung sampai jutaan rupiah.

Banyak orang yang menggambarkan Joseph Pujol sebagai "fantasi kentut yang sesungguhnya".

Meski pada awalnya terkenal sebagai tukang kentut, Pujol masih menjadi tukang roti dan menyenangkan pelanggan dengan perut kembungnya yang terkontrol.

Selama waktu inilah dia mengasah keterampilan musiknya, meniru orkestra, dan memberi tahu pelanggan bahwa ada band lengkap di belakang konter rotinya.

Lalu dia manggung dengan kentutnya

Akhirnya, Pujol memutuskan untuk memamerkan kentutnya di atas panggung.

Pada awalnya, para pemrisa tidak yakin dengan kemampuan Joseph Pujol ini.

Sejarawan Alison Moore menulis dalam "The Spectacular Anus of Joseph Pujol" bahwa kegembiraan seorang pria yang menghasilkan uang dengan pantatnya adalah kekuatan dari tindakannya.

Pujol sendiri tidak memiliki fisik seorang bintang besar, dan ketika menunjukkan kemampuan kentutnya, Pujol dianggap gila oleh manajer sirkus atau pertunjukkan.

Penonton pada akhirnya menganggap kejenakaannya sebagai guyonan belaka.

Lalu, pada tahun 1892, masyarakat kelas atas mulai tertarik dengan kekuatan Pujol ini dan begitu terpikat dengan Fartomaniac.

Bahkan dilaporkan Pujol dia tampil di Moulin Rouge, salah satu panggun besar di Prancis.

Di Paris, aktingnya lebih dari sekadar not musik kecil. Tidak, di moulin Rouge kentutnya menjadi tembakan meriam dan badai petir, meniup lilin dari jarak beberapa kaki, asap dari 

Jadi Bintang Besar

Pujol akhirnya mengerti kemampuannya begitu menarik bagi banyak orang.

Iya menjadikan kentutnya acara elegan dan canggih dan membuat orang terpana.

Namun dengan ketenaran Joseph Pujol, pemilik acara besar Prancis, Moulin Rouge menggugat Pujol dan diselesaikan dengan 3.000 Franc, setara Rp 2 M hari ini.

Tentu hal ini akan menjadi akhir dari karier Le Petomane.

Pada akhir kisahnya, Joseph Pujol harus menatap peperangan yang bakal terjadi di Eropa pada akhir tahun 1800an.

Di akhir hayatnya bahkan, mayat Joseph Pujol juga dicari-cari.

Sebuah sekolah kedokteran Paris mencoba membeli tubuh mendiang si Fartomaniac ini.

Mereka disebut ingin mengetahui rahasia dari Joseph Pujol.

Setelah kematiannya pada tahun 1945, keluarganya dengan riang menjawab bahwa “beberapa hal dalam hidup harus diperlakukan dengan hormat. .”

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Jual Ludah Sendiri, Gadis Ini Dapat Rp738 Juta Sebulan, Pilih Berhenti Kuliah, Kini Bisa Beli Rumah