Hingga akhirnya rumah Eli menjadi toko tas dan berdiri plang toko tas Elizabeth.
Di momen yang sama H Rohman masih tetap berjualan es cendol.
Baca juga: Momen Langka Lisa BLACKPINK Tampil Tanpa Poni, Bikin Ribuan Penggemar Terpukau
Ketika ada yang memesan cendol, Rohman yang kurang lancar dalam membaca dan menulis, meminta tolong ke Eli untuk menuliskan pesanannya.
Eli yang sering menuliskan pesanan cendol menggunakan bon tas Elizabeth, menyarankan agar nama cendolnya juga Cendol Elizabeth.
Cerita inilah yang kemudian menjadi asal usul nama Cendol Elizabeth.
Hingga akhirnya, Rohman memutuskan untuk pindah tempat tinggal ke Jalan Inhoftank, dan masih tetap berjualan di depan toko tas Elizabeth.
Namun karena banyaknya pembeli, saat berjualan di sana sering kehabisan bahan, hingga akhirnya banyak pembeli yang datang langsung ke tempat produksinya di Jalan Inhoftank.
Pemerintah pun membuat aturan Zona larangan pedagang kaki lima (PKL), Es Cendol Elizabeth sebenarnya tidak di area trotoar melainkan masih berada di area toko tas Elizabeth.
Namun, Es Cendol Elizabeth merupakan pelopor pedagang kaki lima di Jalan Otista saat itu. sehingga Rohman memutuskan untuk pindah, karena jika tidak pedagang lain tidak mau pindah.
Kemudian sekira tahun 1998 mulai dibangun Es Cendol Elizabeth Pusat yang berada di Jalan Inhoftank Nomor 64.
Selain menjual es cendol, Es Cendol Elizabeth juga menjual es goyobood.
Asal usul berjualan goyobod berawal dari Eli yang suka membuat goyobod, saat itu ia sedang malas higga meminta tolong ke H Rohman untuk membuatkan goyobod.
Singkat cerita, es goyobod itu yang akhirnya menjadi menu tambahan pada Es Cendol Elizabeth.
Seiring berjalannya waktu, kini Es Cendol Elizabeth kini sudah punya tempat makan yang cukup nyaman.
Di tempat makan ini, Es Cendol Elizabeth tak hanya menjual es cendol dan goyobod saja.
Melainkan ada juga menu makanan dan minuman lainnya yang rasanya tak kalah enak.
(TribunTravel/Zed)
Baca slengkapnya soal rekomendasi kuliner, di sini.
Baca tanpa iklan