"Saat sudah mendarat dan kami turun menuju terminal, para penumpang pesawat saling berbagi cerita dan bagaimana paniknya mereka saat-saat pesawat gagal mendarat," ujar Anis.
Bahkan, pengemudi yang bertugas menjemput Anis di bandara mengatakan, pesawat yang mereka tumpangi sempat hilang dari radar.
"Driver yang menjemput kami di Bandara Kendari mengatakan bahwa pesawat yang ibu tumpangi sempat hilang dari radar selama 10-an menit," ucapnya.
Respons maskapai
Sementara itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan JT 992 mengalami pembatalan proses pendaratan pesawat dan mengudara kembali ke jalur penerbangan (go around).
Hal ini dilakukan dalam situasi ketika kondisi cuaca yang tidak mendukung, berupa kecepatan angin dan arah angin yang berubah secara mendadak mengakibatkan kecepatan pesawat melebihi batas ketentuan untuk mendarat, sesuai dengan persyaratan operasional dan standar keselamatan penerbangan.
"Keputusan pilot untuk melakukan go around tersebut telah diambil dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan penerbangan yang berdasarkan pada informasi cuaca aktual yang terpantau melalui radar di dalam pesawat," tutur Danang.
Ia menjelaskan, selama proses go around, pilot tetap berkoordinasi dengan petugas darat dan pengatur lalu lintas udara untuk memastikan langkah-langkah yang tepat diambil demi mengutamakan keamanan penerbangan.
Baca juga: Cari Tiket Pesawat Balik ke Jakarta? Simak Promo Lion Air Mulai Harga Rp 400 Ribuan
Setelah kondisi cuaca membaik dan memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan, pilot berhasil mendaratkan pesawat secara normal di Bandar Udara Halu Oleo Kendari di Konawe Selatan pukul 13.25 WITA.
Lion Air memberikan apresiasi kepada pilot dan awak pesawat yang telah menjalankan tugas mereka dengan profesional dalam menghadapi situasi pada penerbangan JT 992.
Danang menerangkan, go around seringkali dilakukan ketika pesawat sudah berada dalam fase akhir pendaratan.
Seperti saat akan menyentuh landasan pacu, tetapi kondisi seperti angin yang tidak stabil, arah angin yang tidak sesuai, atau jarak pandang yang rendah dapat mengganggu proses pendaratan yang aman.
Dalam situasi ini, pilot akan mengambil keputusan untuk meningkatkan ketinggian pesawat dan melanjutkan penerbangan mengelilingi bandar udara
Atau kembali ke jalur penerbangan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan memungkinkan pendaratan secara tepat.
"Keputusan go around diambil oleh pilot berdasarkan penilaian profesional, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca, kondisi landasan pacu dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang, kru pesawat dan pesawat itu sendiri," papar Danang.
Baca juga: Mau Mudik Lebaran? Cek 6 Tawaran Tiket Pesawat Manado-Surabaya Lion Air yang Murah
Baca juga: Penerbangan dari Palembang Terlambat, Lion Air Minta Maaf hingga Beri Kompensasi