Saat ini, benda-benda temuan yang berharga itu sudah dievakuasi.
Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng-DIY mengevakuasi temuan benda-benda berharga tersebut.
Penemuan harta karun berharga saat ini menguak kembali kisah lama.
Sebelumnya, penemuan perhiasan emas dari Desa Wonoboyo pada era Orde Baru juga sempat terjadi.
Sejarawan UGM, Timbul Haryono mengungkapkan, harta karun emas yang ditemukan dari Desa Wonoboyo merupakan benda-benda regalia, atau simbol kerajaan.
Walaupun belum terbukti kebenarannya, dari ciri fisik benda dan gaya seninya, harta karun emas itu berasal dari abad ke-9 atau saat awal abad ke-10 Masehi.
Timbul menduga, pemiliknya tidak mungkin seorang bangsawan biasa, pengrajin emas, ataupun rakyat biasa.
Warga Temukan Peti Berisi Uang Rp 145,5 Juta saat Berburu Harta Karun
Sebelumnya penemuan harta karun juga sempat bikin heboh.
Namun, lokasinya bukan di Indonesia, melainkan Amerika Serikat tepatnya pegunungan Utah.
John Maxim dan David Cline meluncurkan Perburuan Harta Karun di pegunungan Utah saat pandemi Covid-19.
Keduanya mengubur harta tersebut di pegunungan Utah dan berhasil ditemukan oleh warga lokal.
Andy Swanger (33) dari Draper, Utah, mengatakan pada Foxnews.com bahwa dia menemukan peti tua yang terkubur di dalam tanah.
Setelah dibuka, peti tua itu berisi uang tunai 10.000 dolar AS atau setara Rp 145,5 juta, koin perak 10 ons, dan barang-barang berharga lainnya.
Swanger menemukan harta karun tersebut sekira pukul 14.00 waktu setempat hari Senin di Heughs, Canyon Trail, tepatnya di pinggir Big Cottonwood Canyon, Utah.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Kepala Pria Terjepit Pintu Kereta Bandara, Penumpang Panik Beri Bantuan