"Artinya handbrake bekerja dengan baik," ujar Ahmad Wildan.
KNKT dengan informasi yang cukup faktual tersebut, maka memiliki dugaan awal kecelakaan disebabkan adanya energi potensial yang cukup mendorong bus sehingga bergerak.
"Energi potensial itu rumusnya massa dikali gravitasi dikali tinggi," kata Ahmad Wildan.
Fakta di lapangan, bus saat itu sedang dipanaskan dan ada 35 penumpang yang masuk ke dalam bus.
Jumlah penumpang yang cukup banyak membuat berat massa bus bertambah.
Baca juga: Beda Pengakuan Sopir & Penumpang Bus yang Kecelakaan di Guci Tegal, Polisi Datangkan Tenaga Ahli
Menurut Wildan, pihaknya juga akan memeriksa beberapa grade (ketinggian) jalan yang membuat bus sampai terjatuh.
"Kemampuan handbrake didesain mampu untuk menahan dorongan hingga grade 18 persen. Jadi nanti akan kami ukur, kalau melebihi angka maksimal ya wajar meluncur," jelas Ahmad Wildan.
Wildan juga menerangkan potensi energi yang mendorong bus hingga meluncur diduga karena adanya beban massa dan jalan yang menurun.
Wildan menepis dugaan getaran dari efek mesin.
"Tidak ada kaitannya. Kami fokus dalam penyelidikan mengenai potensial energi tadi," ucap Ahmad Wildan.
Tak hanya itu, KNKT juga akan mengukur seluruh fungsi rem pada bus.
Baca juga: 6 Fakta Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Tegal, Pengelola Objek Wisata Diperiksa Polisi
"Kita akan bongkar teromol dan chamber-nya, akan diukur gap (jaraknya)," ujar Wildan.
Wildan menyebutkan optimis jika penyelidikan ini tidak akan membutuhkan waktu yang lama.
"Diperkirakan 2 hari selesai proses penyelidikannya," kata Wildan.
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar kecelakaan bus di sini