Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Olympic Stadium di Kamboja, Kandang Timnas Indonesia U-22 saat SEA Games 2023

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olympic Stadium Phnom Penh, tempat pertandingan Timnas Indonesia U-22 saat SEA Games 2023 di Kamboja.

Namun sayangnya pertandingan tersebut tiba-tiba harus dibatalkan karena masalah politik di Kamboja.

Baca juga: AirAsia Resmi Luncurkan Rute Jakarta-Phnom Penh, Dukung Event SEA GAMES 2023 di Kamboja

Olympic Stadium Phnom Penh, tempat pertandingan Timnas Indonesia U-22 saat SEA Games 2023 di Kamboja.

Tahun 1960-an Olympic Stadium kembali menjadi tuan rumah bagi The Games of the New Emerging Forces (GANEFO) didirikan oleh Indonesia sebagai lawan dari Olimpiade.

Pada masa itu pertandingan GANEFO diadakan di Olympic Stadium pada 25 November hingga 6 Desember 1966.

Stadion ini menjadi tuan rumah bagi penampilan tamu kehormatan dan acara kenegaraan, dan merupakan rumah bagi tim atletik nasional Kamboja.

Di tahun yang sama, Olympic Stadium memainkan peran kecil di Piala Dunia FIFA 1966.

Di luar dugaan, Korea Utara menghadapi Australia di babak kualifikasi.

Karena Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik dengan sebagian besar negara, menemukan tempat yang cocok untuk pertandingan tersebut terbukti sulit, sampai Kepala Negara Norodom Sihanouk, sekutu Kim Il-sung, mengatakan bahwa pertandingan tersebut dapat diadakan di Olympic Stadium.

Baca juga: Nelayan Kamboja Tangkap Ikan Pari 300 Kilogram, Pecahkan Rekor Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia

Pertandingan tersebut menarik 40.000 penggemar, dengan Sihounouk memutuskan setengahnya akan bersorak untuk Australia, sementara separuh lainnya bersorak untuk Korea.

Pertandingan diadakan pada 21 November 1965 dan pada 24 November 1965 dengan Korea Utara memenangkan keduanya (6-1 dan 3-1).

Atas kemenangan itu Korea Selatan dan semua tim Afrika telah mundur sebagai protes terhadap FIFA.

Hal ini menyebabkan Korea Utara langsung lolos ke turnamen final, padahal negara itu baru mencapai perempat final.

Pada masa Khmer Merah, stadion ini digunakan sebagai tempat eksekusi mati para pejabat Republik Khmer yang sebelumnya dipimpin oleh Lon Nol.

Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Siem Reap, Wajib Dikunjungi saat Pertama Kali Liburan ke Kamboja

Dalam beberapa dekade setelah era Khmer Merah, fasilitas stadion rusak parah.

Pada tahun 2000 kompleks Olympic Stadium dibangun kembali oleh perusahaan Taiwan, Grup Yuanta.

Melalui upaya itu Grup Yuanta membangun kembali sebagian kompleks Olympic Stadium menjadi kondominium dan properti komersial.

Halaman
123