Pesawat yang melayani rute Pangkalpinang ke Tanjung Pandan harus kembali ke Pangkalpinang karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk pendaratan dengan jarak pandang pendek.
Hal dimaksud menyebabkan terganggunya rotasi pesawat dan keterlambatan rute Pangkalpinang (PGK) - Tanjung Pandan (TJQ) – Pangkalpinang (PGK) – Palembang (PLM) – Surabaya (SUB).
2. Keterlambatan adanya pemeriksaan atau perawatan tambahan yang dilakukan pada pesawat secara tidak terjadwal dilakukan di Jakarta dan Pangkalpinang sebagai bagian dari upaya memastikan bahwa pesawat selalu dalam kondisi baik dan siap terbang dengan aman.
Namun, hal ini membutuhkan waktu signifikan. Dampaknya mempengaruhi rotasi penerbangan berikutnya, yaitu rute Jakarta (CGK) – Palembang (PLM) - Batam (BTH) – Palembang (PLM) – Jakarta (CGK).
3. Penerbangan dari Pangkalpinang dan Batam menuju Palembang terlambat tiba, sehingga pesawat yang sudah ada di Palembang harus menunggu beberapa penumpang yang melakukan transit.
Hal ini berdampak pada keterlambatan penerbangan rute Palembang (PLM) menuju Jakarta (CGK) dan Palembang (PLM) ke Surabaya (SUB).
Terakhir Danang mengatakan, "Lion Air menyadari bahwa kepercayaan dan kepuasan penumpang adalah prioritas utama, Lion Air akan terus berusaha untuk meningkatkan layanan penerbangan serta upaya meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan dan rotasi pesawat pada operasional berikutnya."
Baca juga: 4 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Jambi-Jakarta, Naik Lion Air Mulai Rp 749 Ribuan
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar Lion Air di sini.