Joko Noerhudha menambahkan, jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 4 akan beroperasi secara fungsional tanpa dipungut tarif alias gratis.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran lalu lintas kendaraan saat Lebaran 2023 mendatang.
Mengingat nanti akan ada peningkatan arus dan barang menjelang maupun sepanjang Lebaran di jalan tol.
Sehingga diharapkan pelaksanaan mudik dapat berjalan lancar, nyaman, dan berkeselamatan.
Mulai dari para pemudik dari kalangan masyarakat umum maupun mobilitas barang.
“Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional akan memperlancar akses logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di Timur Jakarta dan sebaliknya, sehingga dapat saling terhubung secara lebih baik dengan hinterland dan kawasan industri di timur Jakarta," ungkap Joko Noerhudha.
"Hal ini diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh kendaraan angkutan, membantu menurunkan biaya logistik nasional, serta memberikan dampak multiplier effect berupa peningkatan daya saing Nasional, serta merupakan salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan value creation dan financial uplift,” tambah Joko Noerhudha.
Sebagai informasi, Tol Cibitung-Cilincing ini memiliki panjang hingga mencapai 34,7 km.
Tak sekadar panjang, Tol Cibitung-Cilincing juga termasuk satu di antara bagian proyek pembangunan jalan tol di Indonesia.
Di mana diketahui sebelumnya, proyek jalan tol di Indonesia saat ini telah mencapai 2.620,01 km dengan 70 ruas Jalan tol.
Dari total tersebut, jalan-jalan tol ini juga telah dikelola oleh 49 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Hal tersebut ditujukan untuk mendukung akselerasi kemajuan ekonomi Indonesia, kelancaran mobilitas, pergerakan komuter, dan logistik.
Sebelum adanya seksi 4, ruas jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1 telah beroperasi sejak 31 Juli 2021 lalu.
Kemudian disusul seksi 2 dan seksi 3 yang sudah beroperasi sejak diresmikan pada September 2022.
Peresmiannya juga disahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.