Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mumi di Museum Meksiko Mungkin Dapat Menyebarkan Infeksi Jamur ke Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangan mumi Guanajuato. Karena cuaca dan kondisi tanah, tubuh cenderung mengalami dehidrasi dan menjadi mumi di kota Guanajuato, Meksiko. Tubuh yang tidak diklaim sering berakhir untuk pameran publik.

Sementara kaca yang memisahkan mumi dari pengunjung mungkin tidak kedap udara.

Celah pada kaca dapat memungkinkan spora jamur berbahaya merembes ke udara yang dihirup pengunjung.

Meskipun para ahli tidak menyatakan jenis jamur apa yang dimiliki mumi tersebut, mereka memperingatkan bahwa dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

“[Mumi-mumi] harus dipelajari dengan hati-hati untuk melihat apakah ini merupakan tanda-tanda risiko bagi warisan budaya, serta bagi mereka yang menangani dan datang untuk melihatnya,” tambah institut tersebut.

Insiden dengan Mumi Guanajuato ini bukan pertama kalinya mayat yang diawetkan menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia yang melakukan kontak dengan mereka.

Ilustrasi mumi yang dipajang di museum. (Flickr/Paul Hudson)

Banyak yang percaya penggalian makam firaun Mesir Tutankhamun mungkin telah melepaskan spora yang mematikan.

Lebih dari 20 orang yang terlibat dalam penemuan tempat pemakamannya meninggal tak lama kemudian, memicu desas-desus tentang "kutukan".

Menurut IFLScience , jamur aspergillus mungkin adalah penyebabnya.

Jamur ini mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama di area gelap, seperti kuburan.

Pada tahun 1970, peristiwa serupa terjadi ketika 12 ilmuwan membuka makam Raja Casimir IV dari Polandia.

Dalam beberapa minggu, 10 dari mereka telah meninggal. Para peneliti masih belum yakin jamur mana yang kemungkinan menyerang, karena mereka mengumpulkan beberapa biakan dari makam.

Terbukti, bisnis dengan orang mati dilakukan dengan banyak bahaya.

Bagi mereka yang tertarik melihat sisa-sisa orang yang hidup jauh sebelum kita, ingatlah untuk mendekat dengan hati-hati.

Kamu tidak pernah tahu "kutukan" macam apa yang mengintai di udara.

Ambar/TribunTravel