Lady Diana bertekad untuk mengajarkan kepada kedua anaknya untuk memahami emosi seperti rasa takut, empati, serta impian dan harapan.
Ketika lady Diana meninggal, pangeran Harry bersama dengan kakak dan sang ayah berjalan di belakang peti mati sang ibu.
Baca juga: Mendiang Ratu Elizabeth II Wariskan Kuda Kesayangan hingga Properti Kerajaan untuk Raja Charles III
Masa Remaja
Pangeran Harry dikenal sebagi sosok yang suka pesta dan bahkan dilaporkan jika dirinya sudah mengonsumsi minuman keras ketika usia masih di bawah umur.
Pangeran Harry bahkan diketahui pernah mencoba merokok ganja selama musim panas 2001.
Perbutan Pangeran Harry tersebut kemudian menjadi berita utama di berbagai majalah pada 2002.
Pangeran Harry kemudian mengakui kesalahannya tersebut kepada ayahnya.
Setelah itu, Pangeran Harry lantas dikirim untuk mengunjungi pusat rehabilitasi di London Selatan guna melihat secara langsung bahaya yang terkait dengan penggunaan narkoba.
Pada tahun 2003, Pangeran Harry lulus dari Eton College, kemudian dirinya menghabiskan beberapa waktu bepergian ke Australia, Argentina dan Afrika setelah menyelesaikan sekolah.
Pangeran Harry juga dikenal sebagi seorang pemain polo yang hebat.
Pangeran Harry pernah berpartisipasi dalam pertandingan polo Young England melawan Young Australia di Australia.
Pangeran Harry juga terlibat dalam pekerjaan amal saat mengunjungi Lesotho di Afrika selatan, disana Pangeran Harry bekerja di rumah untuk anak yatim korban AIDS.
Untuk meningkatkan kesadaran akan masalah di sana, ia menciptakan film dokumenter berjudul The Forgotten Kingdom: Prince Harry in Lesotho.
Film tersebut mengumpulkan dana sekitar $ 2 juta dan kemudian disumbangkan untuk Dana Palang Merah Inggris Lesotho.
Karier Militer
Baca tanpa iklan