"Apa yang anda lakukan sangat kasar dan tidak sopan dan fakta bahwa anda dikeluarkan dari pesawat seharusnya sudah cukup untuk menjelaskan pada anda."
Ada lagi yang menuliskan: "Sepertinya anda mempermalukan orang yang lebih besar dengan mengeluh tentang ukurannya tepat di depan mereka (kejam). Kemudian, ketika petugas mengatakan tidak, anda menjadi agresif dan kasar. anda mempermainkan diri sendiri."
"Jika anda membiarkan semua orang duduk dan kemudian menemukan waktu pribadi untuk berbicara dengan awak pesawat, anda mungkin lebih beruntung. Cobalah bersikap baik."
Baca juga: Momen Mark Westlife Ngepel Panggung saat Konser, Videonya Viral di Medsos
Bercanda Soal Bom, Seorang Wanita Dikeluarkan dari Pesawat dan Terancam Hukuman Penjara
Kejadian penumpang yang dikeluarkan dari pesawat bukan hanya sekali ini saja terjadi.
Sebelumnya, ada juga seorang penumpang wanita yang dikeluarkan dari pesawat bahkan ia juga terancam hukuman penjara.
Kelompok Keamanan Penerbangan Polisi Nasional Filipina (PNP-AVSEU) menangkap seorang wanita setelah membuat lelucon tentang bom di pesawat.
Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP) mengatakan, PNP-AVSEU menaiki Cebu Pacific Flight 5J97 di Bandara Internasional Davao untuk menangkap tersangka, yang diidentifikasi sebagai Annabelle Macose (59).
Macose akhirnya digelandang kepolisian Filipina untuk menjalani proses penahanan.
Dikutip dari GMA News, awalnya pesawat Cebu Pacific meminta bantuan keamanan melalui Menara Kontrol Davao setelah mendapatkan ancaman bom, Minggu (29/1/2023).
Setelah mendarat di Bandara Davao, 220 penumpang diturunkan dari pesawat dan bagasi diperiksa ulang.
Penerbangan yang awalnya dijadwalkan berangkat dari Davao ke Manila pada pukul 18.45, baru melakukan perjalanan kembali pada pukul 21:11 pada hari yang sama.
Baca juga: Viral di Medsos, Penumpang Terjatuh ke Celah Peron di Stasiun Sudirman saat Hendak Naik KRL
Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Filipina menganut "Undang-undang lelucon anti-bom", yang secara resmi disebut Undang-undang Lelucon Anti-Ancaman tahun 2014.
Pada November 2021, seorang pria Amerika Serikat ditangkap di Bandara Kota Tuguegarao di negara itu setelah bercanda tentang membawa bom di dalam kopernya saat masih di darat.