"Terakhir dua pekan yang lalu, ada laporan kehilangan HP dan dompet, ada sekitar 4," katanya kepada TribunSolo.com.
Taufiq mengatakan, tempat istirahat copet ini didirikan untuk membuat pelaku berpikir dua kali untuk melakukan aksinya.
Tempat istirahat copet tersebut didirikan di pertigaan pengadilan Surakarta.
"Nanti kalau ada copet yang tertangkap kita tempatkan situ, untuk dilihat pengunjung. Sebagi sanksi sosial," ujarnya.
"Ya kalau ada yang mau beraksi terus lihat itu jadi mikir-mikir lagi," lanjutnya.
Selain itu, tempat istirahat copet juga sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar menjadi dan mengawasi barang bawaan yang dibawa.
"Misal masyarakat lewat kita pasangi tempat istirahat copet bisa membuat masyarakat yang lewat membaca itu, ingat hati hati," terangnya.
Taufiq mangaku, sebelumnya tempat istirahat copet sering dipasang di terminal Tirtonadi jelang lebaran tiba.
Menurutnya, dengan adanya tulisan dan tempat istirahat copet itu membuat kasus pencopetan menurun.
"Dulu kan ada dan itu membuat kasusnya menurun," terangnya.
Pihaknya akan bekerjasama dengan Satpol PP untuk melakukan pengawasan.
Sebelumnya, Laporan mengenai adanya pencopetan di Car Free Day (CFD) Solo ternyata masih didapati oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo.
Kasatpol PP Kota Solo, Arif Darmawan mengatakan laporan-laporan yang ia terima langsung dikoordinasikan dengan pihak kepolisian.
"Masih itu (ada laporan copet). Sudah dikoordinasikan dengan teman-teman di kepolisian karena pelanggaran undang-undang dari kewenangan Polri," katanya.
Baca juga: Makan Siang Enak di Solo, Coba Cicipi 4 Bakso yang Jadi Favorit Wisatawan & Porsinya Mengenyangkan
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar CFD Solo di sini.
Baca tanpa iklan