Diakui, dari hasil pertemuan dengan FKUB Badung, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada umat agama lainnya.
Pihaknya pun berharap pada Rabu mendatang, umat Hindu dan Muslim dapat melaksanakan kegiatan dengan khusuk tanpa mengganggu yang lainnya.
"Hari raya akan tetap berjalan, tetapi tetap mengikuti arahan dan seruan, dengan berjalan kaki mencari masjid terdekat. Tanpa menggunakan kendaraan," jelas I Wayan Adi Arnawa.
Baca juga: Wisata Candi Prambanan Ditutup saat Nyepi, TWC: Hormati Hari Suci Umat Hindu
Disinggung terkait penerangan di area masjid, Adi Arnawa menerangkan, memang belum ada pembahasan.
Tetapi masih diizinkan untuk melakukan tarawih.
Namun ia meyakini masyarakat yang melaksanakan tarawih akan menyesuaikan, sehingga tidak mengganggu umat Hindu yang melaksanakan Catur Brata Penyepian.
"Mungkin nanti akan menyesuaikan di lapangan. Saya kira tarawih apakah mungkin dimajukan atau bagaimana, yang jelas seruannya adalah diizinkan tarawih di masjid terdekat dan tanpa menggunakan kendaraan," terangnya.
Baca juga: Meriahkan Hari Raya Nyepi, Ancol Gelar Pertunjukan Tarian Tradisional Bali di Dalam Air
Sebelumnya Sekda Adi Arnawa mengatakan, FKUB bersama Forkompinda dan Kementerian Agama Badung melaksanakan rapat berkaitan pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Badung. Dalam rapat tersebut dilakukan persamaan persepsi sekaligus menyiapkan format.
"Jadi ini menjadi rujukan kepada seluruh masyarakat dalam rangka pelaksanaan Nyepi di Badung. Saya selaku Ketua FKUB mengajak perangkat teknis agar benar-benar melaksanakan surat edaran seruan yang sedang disusun," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Sholat Tarawih Diizinkan Saat Hari Raya Nyepi, Masjid Terdekat Tanpa Menggunakan Kendaraan.
Baca tanpa iklan