3. Konektivitas Kota Lain Indonesia.
Sangat mudah! Bagi pebisnis dan wisatawan yang berasal dari kota lain, dapat memilih penerbangan domestik melalui salah satu dari 6 (enam) bandar udara tersebut, untuk melanjutkan penerbangan ke Guangzhou.
4. Mengakomodir 3 (tiga) area Indonesia. Kesempatan terbang semakin luas.
Pelaku bisnis dan pelancong dari wilayah Indonesia bagian barat terhubung dengan Kualanamu (KNO), Indonesia bagian tengah melalui Jakarta (CGK), Yogyakarta (YIA) dan Surabaya (SUB) serta Indonesia bagian timur bisa dilalui dari Bali (DPS) dan Makassar (UPG).
5. Memudahkan turis asing ke Indonesia.
Penerbangan Guangzhou dan Kuala Lumpur ke Indonesia menjadi bagian mendukung pemerintah melalui salah satu program kampanye Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) untuk mendongkrak jumlah wisatawan asing (wisman).
Pilihan penerbangan lanjutan domestik tersedia lengkap dan beragam menuju destinasi-destinasi terkemuka.
6. Lebih banyak pilihan maskapai dan jadwal penerbangan yang tersedia dengan transit.
Penerbangan dari kota lain domestik dapat menggunakan jaringan Lion Air Group.
Penerbangan ke Kuala Lumpur dengan Batik Air (kode penerbangan ID) dan lanjutan dari Kuala Lumpur ke Guangzhou terbang bersama Batik Air Malaysia (kode penerbangan OD).
7. Dua negara satu jalur.
Penerbangan dari Indonesia transit di Kuala Lumpur.
Keunikan dari transit yang dapat mengunjungi dua negara sekaligus adalah ketika pebisnis dan wisatwan melakukan perjalanan dari Indonesia menuju negara tujuan yang berbeda, dan memilih penerbangan yang transit di Kuala Lumpur sehingga dapat mengunjungi dan mengeksplorasi dua negara sekaligus selama perjalanan.
Sebagai contoh, jika berasal dari Bengkulu, Semarang, Lombok, Manado dan lainnya ingin pergi ke Guangzhou, maka solusinya memilih penerbangan yang transit di Kuala Lumpur.
Selama waktu tunggu di bandara transit, bisa memutuskan untuk mengunjungi kota atau tempat wisata di ibukota Malaysia sebelum melanjutkan perjalanan ke Guangzhou.