Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tenangkan Anak yang Rewel di Pesawat, Pramugari Punya Caranya

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pramugari yang sedang melayani penumpang di pesawat. Pramugari punya cara tersendiri untuk mencoba menenangkan penumpang anak-anak yang rewel di pesawat.

Pramugari kemungkinan akan memperhatikan dan bertanya kepada orang tua anak tersebut, apakah mereka membutuhkan sesuatu.

Pramugari bisa menawarkan minuman, makanan ringan, atau mainan jika tersedia.

Jika orang tua mau berusaha sendiri tanpa dibantu pramugari untuk menenangkan anak, itu juga tidak ada masalah.

Seorang penumpang dapat meminta bantuan pramugari jika anak begitu rewel, tetapi mereka terbatas dalam apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu.

Apalagi dengan media sosial, teguran dari pramugari bisa disalahartikan, dan ini akan menempatkan pramugari pada posisi yang sulit.

Apabila seorang anak memanjat di atas atau di bawah kursi, menolak memakai sabuk pengaman atau berulang kali menekan bel panggilan, ini menjadi salah satu permasalahan serius.

Baca juga: Kisah Inspiratif Lailatul Sadiah Jadi Pramugari di Arab Saudi: Merantau dari Sumbar, Keliling Dunia

Pramugari dapat meminta anak untuk menghentikan perilaku menolak memakai sabuk pengaman, tapi dengan cara yang lebih ramah.

Seorang pramugari akan bertindak lebih tegas jika menyangkut masalah keselamatan, seperti tidak mengenakan sabuk pengaman saat lepas landas dan mendarat.

Sebab, pramugari perlu memastikan penumpang dalam kondisi keamanan yang sesuai standar.

Pramugari juga akan menjelaskan pentingnya bagi anak untuk diatur selama fase penerbangan dan orang tua harus mematuhinya.

Baca juga: Jarang Diketahui, Mantan Pramugari Ungkap Rahasia Penerbangan Kelas Satu

3. Berempati

Kita memang tidak dapat menghindari situasi ini sepenuhnya, dan akan ada saja insiden anak-anak yang nakal atau menendang-nendang kursi.

Pada contoh pertama itu, lebih baik bersikap empati terhadap orang tua sang anak, yang kemungkinan besar sudah sangat lelah.

Daripada membuat keputusan sikap yang agresif, kamu dapat menggunakan sedikit humor atau berkomentar ringan, biasanya orang tua cenderung lebih bersimpati dan menenangkan anak.

Empati biasanya dapat membuat situasi menjadi lebih baik.

Baca juga: Cara Unik Pramugari Siapkan Makanan dan Minuman Penumpang selama Penerbangan

Halaman
123