Tak sekadar hadiah, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga dibangun sebagai replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Semua detailnya dibuat mirip dengan nuansa warnanya yang khas yakni putih dan emas namun dengan ukuran lebih kecil dari Sheikh Zayed Grand Mosque.
Baca juga: Fakta Unik Masjid Sheikh Zayed yang Dikunjungi Jennie BLACKPINK, Ternyata Dibangun Juga di Solo
Akulturasi Dua Budaya
Memiliki bangunan seluas 3 hektar, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menjadi representasi akulturasi budaya antara Indonesia dan Uni Emirat Arab
Hal ini dapat dilihat dari interior dan eksterior Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang mengusung arsitektur islam modern dipadukan dengan kearifan lokal.
Mulai dari pilar hingga detail bangunan semuanya dibuat dengan ukiran khas Timur Tengah.
Sementara untuk nuansa lokalnya terlihat dari karpet masjid yang memadukan antara motif khas timur tengah dengan motif batik Solo dan Pekalongan.
Tak hanya karpet, marmer pada beberapa area juga diberi aksen pola batik khas Kota Solo.
Kemudian ada juga detail motif batik Solo yang juga menghiasi beberapa pintu yang menjadi akses masuk ke ruangan Masjid Sheikh Zayed Solo.
Baca juga: Promo Tiket Masuk Solo Safari Mulai Rp 30 Ribu, Bisa Didapatkan hingga 26 Februari 2023
Ramah Wanita, Disabilitas, dan Lansia
Tak hanya indah dan megah, Masjid Sheikh Zayed Solo juga dibangun dengan akses yang mudah dijangkau oleh semua kalangan.
Dari sekian banyak sarana yang ada Masjid Sheikh Zayed Solo terdapat beberapa fasilitas yang sudah ramah untuk para disabilitas dan lansia.
Di antara fasilitas-fasilitas yang dimaksud yakni adanya lift untuk menghubungkan area kamar mandi hingga sholat.
Lift tersebut dilengkapi tombol rendah dengan huruf Braille yang memungkinkan untuk pengguna kursi roda dan tuna netra.
Kemudian di area wudhu juga disediakan tempat duduk khusus bagi para pengunjung berkebutuhan khusus.
Baca tanpa iklan