Kini ada juga yang bekerja di perusahaan besar, salah satunya di segmen kopi.
"Saya dulu (buat menu) akal-akalan sendiri. Saya orang Malang, Jawa Timur, serba Jawa Timur," ucap Rahayu.
Rahayu memulai usaha rujak cingur di teras rumahnya yang berada tak jauh dari Jalan Sutan Syahrir.
Di dalam gang, sisi selatan Living Space atau belakang warung makan olahan daging babi Bah Kede.
Di rumah itu, usaha Rahayu dilirik pelanggan meski teras rumah itu tergolong tak terlalu luas.
Bumbu petis rujak cingur, cek di sini.
Hanya bisa buat tiga sampai empat meja, dengan setiap mejanya ada empat kursi.
Para pelanggan datang silih berganti karena rasanya enak dan juga bersih tempatnya.
Tak berselang lama, Rahayu mendapat tawaran dari saudaranya.
Tawaran itu berupa kesempatan untuk membuka warung di Toserba Prabu.
Di sana Rahayu tak lama membuka usaha.
Ya, hanya bertahan dua tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka di pinggir Jalan Sutan Syahrir.
Di sana pun kemudian membuka warung dengan konsep pedagang kaki lima (PKL).
Rahayu kemudian mendapat saran untuk bisa kembali berjualan di teras rumahnya.
Agar mendapat kesan bersihnya.