Jenang sendiri merupakan simbol kehidupan, penyajiannya disertai doa dan harapan untuk keselamatan.
Jenang juga telah tercatat dalam kitab kuno Serat Tatatcara tulisa Ki Padmasusatra.
Makanan ini menjadi pengingat daur hidup manusia yang sarat akan nilai religiusitas serta tuntunan hidup bagi masyarakatnya.
Di hari yang sama, Jumat (17/8/2023), Kota Solo juga menggelar acara tahunan Kirab Boyong Kedaton.
Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota Solo setiap tahunnya.
Nah, pada tahun ini, Kirab Boyong Kedaton kembali digelar untuk memperingati hari jadi ke-278 Kota Solo.
Acara berlangsungĀ meriah dengan diikuti oleh berbagai peserta.
Seperti halnya pasukan Prajurit Keraton Surakarta dan Prajurit Musik Keraton.
Kemudian diikuti pula oleh pembawa jenang serta pembawa pohon beringin.
Tak ketinggalan, pembawa pusaka Kyai Cengka Baladewa juga turut serta dalam kirab.
Kirab Boyong Kedaton berangkat dari Koridor Gatot Subroto pada pukul 15.00 WIB.
Setlah itu, kirab berlanjut dengan melalui Jalan Slamet Riyadi
Kirab Boyong Kedaton berakhir di Balaikota Surakarta.
Sesampainya Balaikota, sejumlah peserta kirab tampak menyuguhkan berbagai penampilan di panggung yang telah disediakan.
Masyarakat pun cukup antusias menyaksikan jalannya Kirab Boyong Kedaton.
Baca juga: Kuliner Malam di Solo, Wajib Coba 5 Bakso Enak yang Sajikan Beragam Varian Bakso
Baca tanpa iklan