TRIBUNTRAVEL.COM - Skywalk Kebayoran Jakarta sempat viral di medsos dan menuai protes.
Tak lain dan tak bukan, karena traveler yang mau lewat Skywalk Kebayoran harus membayar Rp 3.500 sesuai dengan tarif Transjakarta.
Kebijakan ini pun dikeluhkan oleh seorang pengguna KRL Commuterline yang diunggah akun Instagram @dramakrlcommuterline.
Dalam unggahan yang viral tersebut dijelaskan bahwa seorang pengguna KRL yang keluar dari Stasiun Kebayoran dan hendak menyeberang jalan menggunakan skywalk terpaksa harus melakukan tap in.
Baca juga: 10 Tempat Makan Siang Enak di Jakarta Selatan, Tawarkan Menu Sate hingga Mi Ayam Legendaris
Padahal, dirinya hanya ingin menyeberang bukan berpindah moda transportasi dari KRL ke Transjakarta.
"Mau berkeluh mengenai Skywalk Kebayoran. Jadi, kalau keluar dari Stasiun Kebayoran itu pas keluar harus tab. Jadi, sama aja lewat skywalk itu berbayar Rp 3.500," tulisnya dalam unggahan tersebut.
"Ini gimana deh, masa lewat jembatan aja bayar," tambahnya menjelaskan.
Setelah sempat diprotes, Skywalk Kebayoran kini gratis.
Pemprov DKI mengubah kebijakan soal pemanfaatan Skywalk Kebayoran yang sebelumnya masyarakat harus bayar Rp 3.500 untuk sekadar melintas.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan pemisahan.
Sehingga penumpang KRL di Stasiun Kebayoran yang ingin langsung keluar bisa lewat Skywalk Kebayoran tanpa harus membayar tarif Transjakarta.
"Saat ini sudah dilakukan pemisahan. Bagi masyarakat yang akan melanjutkan dengan angkutan umum massal, maka mereka akan keluar misal dari Stasiun Kebayoran itu akan tap out di mesin yang langsung masuk menuju ke halte Transjakarta, baik koridor 8 maupun 13," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Nyobain Ketan Susu Kemayoran di Jakarta Pusat, Teksturnya Pulen dengan Taburan Kelapa yang Nikmat
"Kemudian, bagi yang tidak melanjutkan itu sudah dilakukan pemisahan, otomatis dia tidak akan bayar lagi," sambungnya.
Pemisahan ini hanya dilakukan untuk sementara waktu sambil menunggu pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tengah dirancang Dinas Bina Marga.
Sebab, Skywalk Kebayoran sejatinya memang dibangun khusus untuk integrasi transportasi yang menghubungkan Stasiun Kebayoran dengan Halte Transjakarta Velbak Koridor 13 dan Halte Pasar Kebayoran Koridor 8.
Baca tanpa iklan