Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Turkish Airlines Gencar Bantu Korban Gempa & Relawan, Diskon Tiket Jadi Rp 80 Ribuan

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi maskapai Turkish Airlines. Turkish Airlines menetapkan harga khusus bagi para relawan dan korban gempa Turki sebagai bentuk bantuan dan kepedulian, tiketnya cuma Rp 80 ribuan.

Sebelumnya hari ini, CEO Turkish Airlines, Bilal Ekşi, berbagi dukungan dan rasa terima kasih maskapai untuk ribuan sukarelawan yang mengalir ke terminal bandara yang ingin membantu upaya bantuan sedapat mungkin, dengan menyatakan:

“Sekitar 11.780 warga relawan kami yang datang ke bandara kami untuk pergi ke zona gempa atas undangan AFAD (Disaster and Emergency Management Authority), dibawa ke Adana, Gaziantep, Adiyaman dan Urfa dengan total 80 penerbangan pagi ini sampai 7 pagi"

Baca juga: Korban Gempa Turki Terus Meningkat, WHO Serukan Bantuan Internasional

Baca juga: Gempa Turki Runtuhkan Kastil Gaziantep, Situs Bersejarah yang Dibangun Abad ke-17

Imbas Gempa Turki

Bantuan para relawan sangat dihargai karena upaya penyelamatan masih jauh dari selesai.

Gempa bumi dan gempa susulan berikutnya menghancurkan sebagian besar infrastruktur di wilayah tersebut, dengan jalan yang tak terhitung jumlahnya dan ribuan bangunan yang hancur.

Antara kehancuran di Turki dan Suriah, diperkirakan lebih dari 5.000 orang tewas akibat gempa tersebut.

Ribuan lainnya dilaporkan terluka atau kehilangan tempat tinggal.

Dalam foto selebaran yang diambil oleh kantor berita Sana di Hama, Suriah pada 6 Februari 2023, tim penyelamat mengevakuasi korban dari gedung delapan lantai yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,8 di Turki selatan. Turkish Airlines menetapkan harga khusus bagi para relawan dan korban gempa Turki sebagai bentuk bantuan dan kepedulian, tiketnya cuma Rp 80 ribuan. (Selebaran / SANA / AFP)

Sementara relawan dan bantuan kemanusiaan berdatangan dari seluruh dunia, upaya bantuan terhambat karena beberapa alasan.

Salah satunya adalah infrastruktur yang rusak.

Jalan yang rusak dan kurangnya transportasi umum membuat pergerakan di kawasan ini menjadi sulit.

Masalah lainnya adalah kerusakan bandara setempat.

Sebagian besar bandara di daerah tersebut mengalami beberapa tingkat kerusakan, dan sementara beberapa relatif kecil, yang lain mengalami kerusakan yang parah.

Beberapa bandara pun terpaksa ditutup sementara demi alasan keamanan dan keselamatan seperti Bandara Adana Sakirpasa (ADA), Bandara Hatay (HTY), dan Bandara Internasional Gaziantep Oğuzeli (GZT).

Sementara itu Bandara ADA telah dibuka kembali untuk penerbangan bantuan yang memungkinkan Turkish Airlines mendarat di sana, membawa bantuan dan menerbangkan penduduk yang terkena dampak.

Dan Bandara GZT hanya tertutup untuk operasi sipil standar tetapi tetap terbuka untuk layanan bantuan.

Halaman
123