Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tak Perlu Panik, Ini 6 Tips saat Barang Tertinggal di Kereta Api atau Stasiun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang kereta api yang membawa barang bawaan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kereta api masih menjadi salah satu moda transportasi andalan untuk bermobilistas.

Dari masa ke masa, minat masyarakat menggunakan kereta api seakan tak pernah berkurang.

Ilustrasi penumpang kereta api yang membawa barang bawaan memasuki peron stasiun. (Dok. KAI)

Terlebih dengan berbagai peningkatan fasilitas, membuat pengguna semakin nyaman dan aman saat naik kereta api.

Melansir laman kai.id, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat sekira 3,05 juta tiket yang telah dipesan dan terjual untuk keberangkatan 1-31 Januari 2023.

Baca juga: Ada Hadiah Umrah Gratis Buat Penumpang Kereta Api yang Jadi Member KAI Access, Simak Syaratnya

“Jumlah pelanggan kereta api terus mengalami peningkatan seiring dengan makin membaiknya penanganan wabah Covid-19 serta dibukanya berbagai pembatasan mobilitas yang dilakukan pemerintah," ungkap Vice President Public Relations KAI Joni Martinus.

"Adanya layanan seperti WiFi di Stasiun, ruang tunggu yang nyaman, kamera CCTV di berbagai titik, serta penambahan fasilitas lainnya juga menjadi faktor yang mendorong masyarakat memilih kereta api sebagai moda angkutan utama,” tambahnya.

Meningkatnya volume angkutan kereta api, berdampak juga pada meningkatnya jumlah data barang tertinggal yang telah diamankan oleh petugas.

Tercatat, sebanyak 4.984 barang tertinggal yang berhasil diamankan petugas dan telah di masukan pada database sistem Lost and Found selama periode Januari-Desember 2022.

"Dari jumlah tersebut, diantaranya 4.546 sudah kembali ke pemilik. Barang tertinggal yang ditemukan tak jarang merupakan jenis barang berharga seperti laptop, perhiasan, telepon seluler, tas, dompet hingga paspor WNA," kata Joni.

Baca juga: Jelang Pengoperasian Kereta Api Makassar-Parepare, Bagaimana Persiapan KAI?

Joni menjelaskan, para pelanggan yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, dapat melaporkan kepada petugas antara lain kondektur yang sedang berdinas di atas kereta api, ataupun petugas pengamanan yang ada di stasiun atau dapat melalui Contact Center KAI 121.

"Petugas pengamanan stasiun selalu melakukan pemeriksaan secara berkala di area-area ruang tunggu dan di atas kereta, terlebih pada saat kereta api tiba di stasiun tujuan akhir, petugas akan melakukan pengecekan disetiap rangkaian untuk memastikan tidak ada barang bawaan penumpang yang tertinggal," terang Joni.

Apabila ada laporan dari pelanggan mengenai barang bawaan tertinggal, petugas KAI akan melakukan koordinasi dan pencarian, jika dapat ditemukan saat itu juga maka langsung diserahkan kembali kepada pelapor.

Ilustrasi penumpang kereta api yang membawa barang bawaan. (Dok.KAI)

Jika barang belum bisa ditemukan, akan dilakukan konfirmasi melalui telepon kepada pelapor terkait perkembangan penanganan barang tertinggal yang dilaporkan.

Saat barang ditemukan, maka untuk proses penyerahan pelanggan wajib menunjukkan kartu identitas untuk verifikasi kepemilikan barang.

Dalam hal penemuan barang di dalam kereta api ataupun di lingkungan stasiun, KAI akan langsung memberikan pengumuman atas penemuan barang tersebut melalui pengeras suara.

Baca juga: Menhub Dorong Percepatan Penyelesaian Jalur Kereta Api Maros-Mandai

Halaman
12