Seorang peneliti asal Belanda dari Survei Geomatri Tata Surya (SSGEOS), Frank Hoogerbeets telah memprediksi adanya gempa bumi di Turki dan Suriah.
Peneliti yang mempelajari aktivitas seistemik tersebut membagikan sebuah cuitan di Twitter pada Jumat (3/2/2023).
Dalam cuitan itu, Frank mengaku bahwa akan ada gempa berkekuatan lebih 7,5 skala richter yang melanda wilayah Turki dan Suriah.
"Cepat atau lambat akan ada ~M 7,5 #gempa bumi di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon). #deprem," tulis Frank Hoogerbeets yang dikutip dari India Today.
Namun, banyak orang yang tidak percaya dengan unggahan Frank tersebut.
Bahkan beberapa pengguna sosial media terlihat mengolok-olok Frank atas unggahannya tersebut.
Nyatanya, apa yang diprediksi Frank Hoogerbeets benar terjadi.
Baca juga: 42 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa
Serukan Minta Bantuan Internasional
Gempa yang menghancurkan bangunan dan meringsekkan transportasi di Turki, membuat banyak korban jiwa berjatuhan.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan langsung mengirim tim pencarian dan penyelamatan ke daerah yang terkena dampak gempa.
Negara itu juga meminta bantuan internasional untuk upaya penyelamatan dan evakuasi, mengutip Kompas.com.
“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama secepat mungkin,” kata Erdogan di Twitter.
Pemerintah Turki juga telah mendeklarasikan 'alarm level 4' yang menyerukan bantuan internasional.
Kabar baiknya, penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, ia telah berkomunikasi dengan pejabat Turki dan mengatakan AS siap membantu.
"Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan rakyat Türkiye dan Suriah setelah gempa mematikan yang melanda pagi ini," tulis Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Twitter yang dikutip dari TribunGorontalo.com.