Padahal tidak, justru molekul amorf malah terbentuk dari sana.
Baca juga: Ratusan Tahun Karam, Penampakan Detail Kapal Titanic Akhirnya Behasil Terekam Ilmuwan Ekspedisi
Rekan penulis Profesor Andrea Sella berkata: “Kami telah menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menciptakan apa yang tampak seperti jenis air stop-motion. Ini adalah penemuan yang tidak terduga dan sangat menakjubkan.”
Lalu, kira-kira apa ya nama cairan untuk es batu tersebut?
Mereka yang mengerjakan proyek tersebut akhirnya menamai es MDA (medium-density amorphous) ice.
Profesor Salzmann berkata: "Studi kami menunjukkan kepadatan MDA justru berada di dalam celah kepadatan ini."
"Temuan ini mungkin memiliki konsekuensi luas untuk pemahaman kita tentang air cair dan banyak anomalinya."
Ketika MDA dihangatkan dan direkristalisasi, ia melepaskan panas yang luar biasa.
Kesenjangan kepadatan telah menyebabkan beberapa ilmuwan percaya bahwa air menjadi dua cairan ketika sangat dingin.
Secara teoritis, diyakini bahwa keduanya bisa ada pada suhu yang sama, dengan yang satu mengambang di sekitar yang lain.
Penulis utama Dr Alexander Rosu-Finsen berkata: "Kami mengguncang es seperti orang gila untuk waktu yang lama dan menghancurkan struktur kristal.
"Daripada berakhir dengan potongan es yang lebih kecil, kami menyadari bahwa kami telah menemukan jenis yang sama sekali baru, dengan beberapa sifat yang luar biasa."
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Heboh Para Ilmuwan Dibuat Geram Gegara Kerangka Dinosaurus Dilelang dengan Harga Fantastis
Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil Plesiosaurus di Gurun Sahara, Sebut Kebaradaan Monster Loch Ness Masuk Akal