TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Bromo, satu di antara tempat wsiata di Jawa Timur baru saja menunjukkan peningkatan aktivitas.
Kabar terkait Gunung Bromo tersebut disampaikan langsung oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Berdasarkan pantauan PVMBG awal mula peningkatan aktivitas Gunung Bromo diketahui melalui pengamatan visual pada Kamis (3/2/2023) pukul 21.14 WIB.
Berdasarkan pengamatan itu, PVMBG mengamati adanya sinar api muncul dari dalam kawah Gunung Bromo.
Baca juga: Kunjungan Wisata Alam di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibatasi Mulai 23 Desember 2022
Kemudian bau belerang juga tercium kuat dari bibir kawah disertai dengan adanya suara gemuruh.
Sementara itu pada asap kawah Gunung Bromo selama sepekan terakhir juga berwarna putih.
TONTON JUGA:
Baca juga: Hilang di Gunung Bromo, Seorang Wisatawan Ditemukan Lemas di Tebing, Fakta di Baliknya Terungkap
Hal ini dapat dilihat dari kondisi asap kawahnya yang kadang kala tipis dan tebal dengan ketingian 50-900 meter dari puncak.
Sementara itu terlihat juga vegetasi pada dinding kaldera pada bagian timur kawah berwarna kuning dan mengering akibat paparan asap kawah Gunung Bromo.
"Pengamatan kegempaan menunjukkan masih terekamnya tremor menerus dengan amplitudo 0.5 – 1 mm (dominan 0.5 mm) yang disertai pula terekamnya Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal," tulis PVMBG dalam siaran pers yang dikutip dari laman resmi, Minggu (5/2/2023).
"Hal ini menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan," tambah PVMBG.
Baca juga: Viral Kelakuan Buruk Pendaki Kencing di Kawah Gunung Bromo, Begini Tanggapan Pihak Balai Wisata
Atas dasar pengamatan itu, PVMBG mengatakan bahwa potensi bahaya bisa saja terjadi akibat dari peningkatan aktivitas Gunung Bromo.
Sebab akan berpotensi erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) serta keluarnya gas-gas berbahaya bagi kehidupan.
Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Bromo saat ini pada Level II (Waspada) per 4 Februari 2023.
Oleh karena itu, PVMBG memeberikan sejumlah rekomendasi baik untuk warga sekitar mapun wisatawan.
Adapun rekomendasi yang dimaksud selengkapnya adalah sebagai berikut.
- Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung/wisatawan/pendaki tidak memasuki area kawah dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
- Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
- Pemerintah Daerah, BPBD di Kabupaten senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat).
- Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Bromo dan gunung api lainnya di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id.
- Tingkat aktivitas Gunung Bromo dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.
Baca juga: Viral Wisatawan Ambil Video Penunggang Kuda di Gunung Bromo Tanpa Izin, Diminta Bayar Rp 50 Ribu
Baca juga: 13 Fakta Unik Edelweis, Bunga Abadi yang Dipamerkan Aurel Hermansyah saat Liburan ke Gunung Bromo
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Gunung Bromo di sini.