Bukan tanpa alasan, warna putih sengaja dipilih karena melambangkan kemurnian.
Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan memilih marmer putih untuk pembangunan masjid sebagai representasi kedamaian dan kesucian.
Total ada 100.000 ton marmer putih yang diimpor dari Makedonia untuk menghiasi Masjid Sheikh Zayed.
Marmer putih adalah ciri khas yang memberikan kepribadian masjid dan keagungan luhur serta sebagai lambang kemurnian.
Baca juga: Laudya Cynthia Bella Liburan Dadakan Bareng Shireen Sungkar, Terbang ke Abu Dhabi & Wisata Masjid
5. Karpetnya Mendapat Rekor Dunia
Sebagaimana diketahui karpet Persia di ruang sholat utama Masjid Sheikh Zayed adalah karpet rajutan tangan terbesar di dunia.
Ini mencakup area seluas 5.700 meter persegi dan membutuhkan waktu dua tahun untuk diselesaikan, dipangkas dan diangkut ke masjid.
Sekitar 1.200 pengrajin mengerjakan karpet, membuat 9 bagian berbeda yang kemudian dirangkai dan dianyam menjadi satu.
Adapun untuk bahannya karpet Persia cantik di Masjid Sheikh Zayed terbuat dari 70 persen wol dan 30 persen katun.
Saking indah dan besarnya, karpet Masjid Sheikh Zayed bahkan sudah mendapatkan rekor dunia.
6. Punya Replika di Solo
Buat kamu yang penasaran dengan keindahan Masjid Sheikh Zayed tak perlu jauh-jauh ke Abu Dhabi.
Sebab, replika bangunannya sudah dibangun di Indonesia tepatnya di Kota Solo, Jawa Tengah.
Tak jauh berbeda dengan di Abu Dhabi, Masjid Sheikh Zayed diberikan langsung oleh Pangeran UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) sebagai hadiah spesial untuk Indonesia.
Namun dari segi ukuran Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo memang lebih kecil hanya dengan luas lahan 3 hektar.
Baca tanpa iklan