Setelah insiden tersebut, pilot, kopilot, dan kru pesawat Lion Air JT 797 pun dimintai keterangan oleh pihak berwenang.
Hal ini disampaikan Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan dalam keterangan tertulis diterima Tribun-Papua.com.
Dalam proses pemeriksaan, kepolisian berkoordinasi dengan otoritas bandara.
"Kami tengah melakukan pemeriksaan dengan koordinasi otoritas bandara, juga memeriksa kesehatan pilot dan kopilot serta kru pesawat," ujar Sandi Sultan.
Sejauh ini, Sandi Sultan menduga bahwa kejadian tersebut karena adanya human error.
Baca juga: Lion Air Group Kini Terbang ke Lebih dari 50 Kota di 15 Negara, Termasuk Jeddah dan Sydney
Ia menyebut ada ketidakhati-hatian dari pilot sehingga pesawat menabrak garbarata bandara.
"Ada human error, ada ketidakhati-hatian daripada pilot," kata Sandi kepada awak media.
Sementara itu, Satuan Narkoba Polres Merauke langsung melakukan tes urine pasca-insiden tersebut.
Kepala satuan Narkoba Polres Merauke, AKP Isak O Rontulalo mengatakan, pihaknya telah melakukan tes urine terhadap tujuh kru yang terdiri dari satu pilot, satu kopilot, dua pramugari, dan tiga pramugara.
Isak mengatakan, pihaknya telah melakukan tes urine sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.
"Dua-duanya menunjukkan hasil yang sama. Jadi mereka negatif tidak konsumsi obat-obatan tidak, alkohol tidak, narkotika juga tidak," terang Isak.
Baca juga: Lion Air Resmi Terbang Perdana Bali-Tiongkok PP Bersamaan dengan Perayaan Tahun Baru Imlek 2023
Siapkan penginapan untuk penumpang
Seorang penumpang Lion Air JT 797 bernama Rangga mengatakan bahwa Lion Air menyiapkan kompensasi bagi penumpang dengan KTP luar Merauke.
Sementara, penumpang yang ber KTP Merauke diarahkan kembali ke rumah masing-masing hingga esok harinya.
"KTP luar Merauke disiapkan hotel, kalau yang KTP Merauke kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Rangga.