TRIBUNTRAVEL.COM - Kecelakaan pesawat Yeti Airlines masih menjadi perbincangan masyarakat.
Terlebih, karena kecelakaan pesawat Yeti Airlines belum diketahui pasti penyebabnya.
Sama seperti kecelakaan pesawat pada umumnya, langkah utama yang diambil setelah kecelakaan ialah menemukan black box atau kotak hitam.
Black box secara kolektif memiliki perekam data penerbangan (FDR) pesawat dan perekam suara kokpit (CVR).
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pesawat Lion Air di Merauke, Sayap Kanan Rusak
Sehingga secara langsung, dari data yang dimiliki black box ini dapat membantu menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan pesawat.
Sementara untuk kecelakaan pesawat Yeti Airlines ini, masih menjadi misteri siapa dan di mana black box tersebut dianalisis.
Namun menurut laporan Simple Flying pada Kamis (26/1/2023), black box Yeti Airlines akan dianalisis di Singapura.
Sebelumnya, 11 hari sejak kecelakaan terjadi, sebuah laporan menunjukkan bahwa penyelidik lokal akan menganalisis perekam suara.
Sedangkan perekam data penerbangan akan dikirim ke Prancis.
Meskipun lokasinya jauh dari Nepal, namun ada alasan tersendiri untuk itu.
Memang, pesawat yang terlibat dalam kecelakaan penerbangan Yeti Airlines 691 adalah ATR 72-500, dengan produsen pesawat twin-turboprop Prancis-Italia ini berbasis di kota Toulouse, Prancis.
Baca juga: Kronologi Tragedi Yeti Airlines, Pesawat dengan Kecelakan Maut Terburuk di Nepal
Dengan demikian, ini akan memungkinkan mereka yang akrab dengan pesawat untuk menangani data, terlebih ada perwakilan dari Prancis yang telah mengunjungi lokasi kecelakaan.
Namun, berdasarkan laporan AP News yang lebih baru telah mengonfirmasi bahwa black box Yeti Airlines sekarang akan dianalisis di tempat lain.
Singapura akan menjadi lokasi, dan dalam hal ini FDR dan CVR akan dikirim ke sana.
Black Box Dikirim Besok
Baca tanpa iklan