Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Wisata Kuliner Bertema Pecinan di Jakarta-Bogor untuk Dikunjungi saat Tahun Baru Imlek

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petak Enam di Chandra, Glodok, tempat hangout baru di kawasan Pecinan Jakarta, yang tengah hits apalagi dengan dekorasinya yang instagramable.

Wisata Desa Gedong, Pecinan Tua di Bangka Belitung yang Cocok Dijelajahi saat Cap Go Meh

Kepulauan Bangka Belitung menjadi satu di antara destinasi yang menarik dikunjungi saat momen Cap Go Meh.

Tak hanya kaya akan wisata pantainya, Bangka Belitung juga kental akan adat dan budaya masyarakat Tionghoa.

Potret asli masyarkat keturunan Tionghoa di Bangka Belitung ini satu di antaranya dapat kamu lihat di Desa Gedong.

Desa Gedong merupakan desa wisata yang terletak di Kelurahan Kuto Panji, Belinyu, Bangka, Bangka Belitung.

Seperti yang sudah diketeahui, Desa Gedong adalah perkampungan sederhana yang menawarkan nuansa autentik.

Dikatakan demikian karena Desa Gedong rupanya adalah perkampungan Pecinan tertua di Bangka yang sudah ada sejak abad ke-18.

Kabarnya, penduduk penghuni desa ini adalah keturunan dari China daratan (Tionghoa Hakka) yang didatangkan ke Bangka oleh kolonial Belanda.

Mereka jauh-jauh dibawa ke Indonesia lantaran untuk dipekerjakan sebagai penambang timah.

Saat berwisata ke Desa Gedong, pengunjung seperti sedang dibawa menjelajahi mesin waktu ke masa lalu.

Memiliki luas area hanya sekira 2,5 hektare, Desa Gedong masih dihiasi bangunan-bangunan rumah tua warga Tionghoa yang masih dijaga keasliannya.

Suasananya yang sepi dan tenang benar-benar akan membawa pengunujung seakan-akan masuk ke dalam dunia film jadul berlatar kawasan pecinan tua.

Bukan berupa beton, rumah-rumah tua peninggalan penimah Tionghoa itu masih tetap kokoh dengan bangunan kayu yang kental akan arsitektur khas China.

Uniknya, beberapa rumah nyaris belum mengalami perubahan yang signifikan sehingga masih tetap autentik hingga sekarang.

Bahkan, ada satu rumah yang konstruksi bangunannya masih menggunakan pasak, bukannya paku.

Halaman
1234