Dari 10 saudara, hanya empat orang yang meneruskan usaha dodol ini.
Mengenai penggunaan nama Lauw Kim Wie di belakang merek dagang Ny Lauw, Iin mengatakan hal itu untuk membedakan dengan dagangan saudara-saudaranya.
Selain beda rasa, perbedaan lainnya ada pada varian produk.
Kue keranjang buatan Iin punya lebih banyak variasi.
Kini, perempuan berusia 63 tahun itu sudah menurunkan ilmu kue keranjang kepada putra keempat, satu-satunya pria dari lima anaknya yang memiliki minat kuat untuk meneruskan usaha keluarga.
Produksi Kue Keranjang Ny Lauw Lima Ton per Hari
Bisnis turun temurun yang dijalani kini telah mampu memproduksi kue keranjang Ny Lauw hinga berton-ton lebih tiap tahunnya.
"Biasanya kue keranjang kami produksi lima ton lebih untuk perayaan Imlek dan untuk dodol khas Tangerang sebanyak satu ton," ucap Ci Iin saat ditemui di tempat usahanya, Kamis (12/1/2023).
Adapun jumlah karyawan yang dilibatkan dalam produksi pembuatan kue keranjang dan dodol khas Tangerang mencapai 100 orang.
"Mereka karyawan musiman. Tiap menjelang Imlek butuh banyak karyawan, jadi mereka sudah paham kalau di tempat saya butuh orang. Mereka berasal dari daerah Karawang, Indramayu, dan lain-lain," papar Iin.
Iin menuturkan mulai produksi kue Keranjang dan dodol Ny Lauw pukul 04.00 WIB hingga malam.
"Kue keranjang kan dikukusnya selama 12 jam jadi kami sampai malam hari. Untuk bahan baku seperti gula dan tepung ketan dari Subang, Jawa Barat," kata Iin.
"Harga kue keranjang Rp 54.000 per kilogramnya," imbuh Iin.
Pantauan di rumah produksi kue keranjang Ny Lauw pada Kamis siang, banyak pengunjung yang datang untuk membeli kue keranjang Ny Lauw.
Terlihat, karyawan tengah sibuk sesuai dengan tugasnya masing-masing.