Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tradisi Tahun Baru Imlek, Berikut Fakta Unik Angpao yang Tak Banyak Orang Tahu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang anak yang mendapatkan angpao saat Tahun Baru Imlek

Karena jika amplop berwarna putih, dipercaya hanya dipertukarkan di pemakaman.

8. Tradisi pemberian angpao melintasi batas budaya dan agama

Tradsi memberikan angpao saat ini telah dipraktikkan ketika hari raya Idul Fitri bagi umat Islam di Asia Tenggara.

Selain menjadi tradisi di dataran Tiongkok dan Asia Tenggara, pemberian angpao juga telah menyebar ke seluruh dunia.

Seperti pada perayaan besar-besaran di London dan New York.

Pengertian angpao sendiri memiliki arti bungkusan merah.

Pada buku 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1 karya Christine dan kawan-kawan, terbitan St Dominic Publishing tahun 2015 disebutkan bahwa warna merah di China juga identik dengan api.

Melambangkan kemeriahan dan kehangatan. Maka tak heran warna merah mendominasi ornamen Imlek.

Secara Etimologi

Istilah angpao dalam kamus berbahasa Mandarin didefinisikan sebagai "uang yang dibungkus dalam kemasan merah sebagai hadiah; bonus bayaran; uang bonus yang diberikan kepada pembeli oleh penjual karena telah membeli produknya; sogokan".

Hong memiliki arti marga Hong; merah, populer, revolusioner, bonus".

Bao memiliki arti "menutupi, membungkus, memegang, memasukkan, mengurusi, kontrak, kemasan, pembungkus, kontainer, tas, menerima, bungkusan".

Kegunaan dan Kebiasaan

Dilansir dari wikipedia bahwa Angpao umumnya muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya seperti tahun baru Imlek, memberi bonus kepada pemain barongsai, beramal kepada guru religius atau tempat ibadah, dan sebagainya.

Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan.

Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.

Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif.

Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.

Sejarah

Pada masa Dinasti Qin di China, orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah.

Uang itu disebut yāsuì qián (壓祟錢) yang berarti "uang pengusir roh jahat", dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian.

Yāsuì qián kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa China menemukan metode printing.

Uang tersebut selanjutnya disebut yāsuì qián (壓歲錢), aksara sui yang digunakan bukan berarti "roh jahat" melainkan "usia tua".

Istilah Angpau di Beberapa Negara :

1. Vietnam

Masyarakat Vietnam menyebut angpau sebagai lì xì (mirip dengan dialek Kantonis) atau dalam beberapa kasus sebagai phong bao mừng tuổi (amplop tahun baru).

2. Thailand

Masyarakat Thailand menyebut ang pow (menyerupai dialek Teochew) atau tae ea oleh warga China-Thailand. Myanmar (Burma) menyebutnya an-pao (bahasa Myanmar: ') dan di Kamboja sebagai ang pao.

3. Filipina

Warga China di Filipina saling menukar ang pao pada saat perayaan tahun baru Imlek. Bagi masyarakat Filipina yang bukan China, ang paw (atau ampaw) secara umum dianggap melambangkan tahun baru Imlek. Beberapa penduduk pribumi telah mengadopsi kebudayaan tersebut untuk ulang tahun, terutama memberi aguinaldo pada saat perayaan Natal.

4. Korea Selatan

Masyarakat Korea Selatan menggunakan amplop putih yang disebut "sae bae don".

5. Jepang

Di Jepang, pemberian uang yang disebut otoshidama diberikan kepada anak-anak oleh seluruh kerabatnya pada saat perayaan tahun baru Jepang. Namun, amplop yang digunakan berwarna putih dan ditulisi nama orang yang menerima.

Praktik yang mirip, Shūgi-bukuro, digunakan dalam pesta pernikahan, tetapi amplopnya dilipat bukan dilem serta dihiasi oleh pita.

6. Malaysia

Angpau di Malaysia disebut berdasarkan bahasa Kantonis, yaitu àng pao. Tradisi ini kurang populer di wilayah Semenanjung Malaysia, tetapi sangat populer di Sabah.

Warga Tionghoa di Sabah memberi ang pao kepada cucu, rekan karib, murid, dan tetangga mereka, atau digunakan untuk mengemas dana yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak dana di klenteng.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul 8 Fakta Angpao yang Perlu Diketahui, Sejarah Hingga Filosofi Angpao di Beberapa Negara