Organisasi itu mengatakan para aktivis memberi tahu polisi sebelumnya.
Para aktivis ini mencela perjalanan udara sebagai "bukan alat transportasi untuk warga negara biasa."
"Satu persen populasi yang kaya bertanggung jawab atas sekitar setengah dari emisi gas rumah kaca terkait penerbangan," cuit grup tersebut.
Juru bicara Bandara Brandenburg Jan-Peter Haack mengatakan kepada Insider melalui email bahwa dua kelompok masuk tanpa izin pada hari Kamis – satu kelompok masuk dari utara sementara yang lain masuk dari selatan.
Para pengunjuk rasa ditangkap dan diidentifikasi oleh polisi, tambah Haack.
Protes mereka mengganggu operasi penerbangan selama 90 menit pada hari Kamis, dan 15 penerbangan dialihkan sementara lima keberangkatan lainnya ditunda atau dibatalkan, tulisnya.
Sementara itu, pengunjuk rasa Last Generation akan didakwa dengan gangguan berbahaya lalu lintas udara, pelanggaran, dan kerusakan properti, lapor RBB, mengutip polisi.
Michael Stübgen, Menteri Dalam Negeri Brandenburg, mengutuk protes tersebut, menyebutnya sebagai "tindak pidana serius" yang dapat membahayakan nyawa manusia, menurut surat kabar Jerman Der Tagesspiegel.
"Siapa pun yang dengan sengaja membahayakan orang lain karena pandangan dunianya bukanlah seorang aktivis, tetapi penjahat," katanya dalam bahasa Jerman.
Itu bukan pertama kalinya The Last Generation secara terbuka memprotes lingkungan.
Pada bulan Oktober, dua anggota Last Generation melemparkan kentang tumbuk ke lukisan Claude Monet senilai $110 juta di sebuah museum .
Pada hari Jumat, sebuah kelompok aktivis lingkungan di Italia dengan nama yang sama juga melemparkan tepung ke atas sebuah mobil yang dicat ulang oleh Andy Warhol pada tahun 1979.
Anggota Last Generation juga memblokir lalu lintas di dekat Bandara Brandenburg pada hari Jumat dengan duduk di jalan raya.
Ambar/TribunTravel