Mulai dari eksterior hingga interiornya, setiap detail dari Masjid Al-Jabbar tampak begitu indah.
Menurut Ridwan Kamil, desainnya sendiri terinspirasi dari ilmu matematika Aljabar.
Rumus yang hingga kini digunakan sampai bidang teknologi informasi ini ditemukan oleh ilmuwan muslim bernama Al Jabar.
Dilihat dari luar, Masjid Raya Al-Jabbar akan tampak khas dengan bentuk seperti piramida berlapis ratusan kaca yang disususn layaknya sisik ikan.
Pada bungunannya juga terdapat 27 pintu masuk yang menyimbolkan jumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Masing-masing dari pintu tersebut juga diberi ukiran batik yang berbeda-beda disesuaikan dengan ciri khas setiap daerah.
Baca juga: Pesona Bukit Moko, Tempat Wisata di Bandung dengan Spot Hutan Pinus dan City Light yang Menawan
3. Interior yang Ciamik
Tak kalah cantik dari luar, siap-siap traveler dibuat terkesima dengan cantiknya wajah Masjid Raya Al-Jabbar pada bagian dalam.
Memasuki Masjid Raya Al-Jabbar, traveler akan akan disambut dengan daun pintu berwarna emas layaknya pintu Masjid Nabawi di Madinah.
Pada pintu tersebut bagian atasnya diberi corak usmani di Turki yang dipadukan dengan corak batik mega mendung khas Cirebon pada langit-langitnya.
Saat memasuki masjid, pengunjung akan disambut tiang-tiang dan langit-langit yang memiliki mozaik motif geometri dan lampu hias khas Afrika Utara.
Terdapat juga ceruk geometri yang terselipkan kaligrafi timbul yang mengandung 99 nama aslamul husna sebagai penanda arah kiblat.
Sementara itu pada bagian langit-langit atas ada juga kaligrafi lafadz Allah yang menhambung ke bagian mihrab tempat salat imam.
Uniknya lagi, Masjid Raya Al-Jabbar tidak memiliki tiang penyangga layaknya masji biasanya.
Jadi areanya akan terlihat lebih luas dengan aula berukuran 99x99 meter.