Dilansir Tribunjogja.com dari berbagai sumber, istilah pingit dalam Islam merujuk pada penjagaan di mana pengantin pria dan wanita harus menjaga perilaku agar tidak melakukan yang haram.
Tahukah Anda kalau pingitan ini ternyata memiliki tujuan tersendiri untuk kedua mempelai. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Menanam rasa rindu bagi kedua calon pengantin
Konon katanya tradisi pingitan dilakukan bagi seseorang yang segera menikah agar mereka bisa memahami apa artinya cinta.
Bila kedua calon sering bertemu sebelum menikah, tentu rasa rindu tak terbentuk.
Sebaliknya, jika keduanya tidak bertemu maka akan muncul rasa rindu, keduanya pun akan semakin mendalami isitlah pernikahan dan penyatuan ini ketika prosesi ijab kabul dilakukan.
2. Membangun rasa percaya satu sama lain
Banyak yang bilang, pingitan ini juga dirasa bisa membangun kepercayaan antara pasangan.
Jika pasangan yang akan menikah sering menghabiskan waktu bersama apalagi jelang pernikahan bisa menimbukan ketidakharmonisan dan bukan hal yang baik.
Alangkah baiknya jika kedua calon mencoba untuk membangun rasa percaya satu sama lain meski jarak memisahkan raga.
3. Menenangkan diri dan melatih kesabaran
Menurut budaya Jawa, calon suami istri harus melakukan pingitan agar keduanya bisa melatih kesabaran dan memahami penyatuan cinta dalam perkawinan.
Saat itu juga, mereka bisa menghabiskan waktu untuk menenangkan diri agar tidak terlalu stres dan menimbulkan perselisihan.
Biasanya, kedua calon pengantin yang disibukan dengan mengurus pernikahan ini bisa saja stres.
Momen-momen mengurus pernikahan memang menguras energi, tidak jarang memicu pertengkaran.
Saat pingitan dilakukan, kedua mempelai bisa melakukan me time.
Hal ini berguna untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran.
Bukan hanya itu, saat pingitan dilakukan, kedua mempelai juga bisa merawat diri.
4. Waktunya mendekatkan diri dengan keluarga
Masa-masa pingitan ini sangat penting bagi pihak calon mempelai perempuan.
Sebab, sesudah menikah biasanya seorang perempuan harus meninggalkan rumahnya untuk mengikuti suami.
Nah, pingitan ini bisa menjadi waktu emas untuk memupuk kebersamaan dengan keluarga.
5. Menjauhkan diri dari bahaya
Menurut budaya Jawa, calon pengantin itu rentan mengalami musibah.
Konon buat mempelai pria atau wanita jika sering keluar rumah, bisa mengundang marabahaya dan membuat mereka tidak jadi menikah.
Hal ini sesuai dengan adat kepercayaan sebagian masyarakat Jawa.
Dengan melakukan pingitan, kedua calon pengantin bisa lebih tenang karena hanya ada di rumah, terhindar dari musibah yang tidak diinginkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Apa Itu Midodareni? Jadi Salah Satu Prosesi Pernikahan Kaesang-Erina, Ternyata Ini Maknanya
Baca juga: Cara Menuju Pura Mangkunegaran, Tempat Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep di Solo
Baca juga: 6 Fakta Unik Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Lokasi Prewedding Jadi Sorotan