TRIBUNTRAVEL.COM - Selama gelaran Piala Dunia 2022, media sosial ramai dengan aksi suporter Jepang yang hadir di lapangan.
Hal itu terjadi lantaran aksi terpuji para suporter Jepang yang membersihkan stadion setelah timnya berlaga di Piala Dunia 2022.
Aksi mereka pun mencuri perhatian dari sesama penggemar Piala Dunia 2022, yang pada akhrinya membuat suporter Jepang banjir pujian.
Tak hanya suporter, aksi para pemain tim nasional Jepang pun juga turut menjadi buah bibir.
Baca juga: Seekor Penguin Viral usai Berhasil Tebak Pemenang 5 Pertandingan Piala Dunia 2022
Terlepas dari aksi menakjubkan mereka di lapangan, para pemain timnas Jepang juga tampak meninggalkan ruang ganti dengan kondisi sangat rapi usai pertandingan.
Ini tentu menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang, mengapa orang Jepang begitu terobsesi untuk selalu rapi?
Melansir Pulse.ng, Rabu (7/12/2022), budaya rapi orang Jepang dapat ditelusuri kembali pada ratusan tahun yang lalu ketika aksi bersih-bersih dilakukan saat akhir tahun.
Aksi tersebut dilihat sebagai ritual yang dimaksudkan untuk menghilangkan nasib buruk dan roh jahat selama setahun untuk mengantisipasi awal baru yang segar.
Selama ini, pembersihan sebagai acara spiritual juga diadopsi oleh kuil Buddha dan Shinto.
Tugas sehari-hari seperti bersih-bersih dan memasak dianggap sebagai latihan spiritual, sama seperti praktik lain layaknya bermeditasi.
Baca juga: Mewahnya Hotel Fairmont Doha, Akomodasi Delegasi FIFA dan Tamu VIP Piala Dunia 2022
Dan tak lama kemudian, pembersihan dipandang sebagai persembahan kepada dewa tahun baru yaitu Toshigami.
Tidak butuh waktu lama sebelum beberapa orang mulai percaya bahwa kemalangan bisa menimpa orang yang gagal membersihkan toiletnya.
Selama bertahun-tahun, kebersihan tumbuh menjadi bagian dari agama asli Jepang yaitu Shinto.
Shintoisme mengajarkan bahwa menjadi bersih adalah menjadi murni, dan oleh karena itu orang Jepang mengikuti budaya ini sampai yang terakhir.
Kini, kebersihan dipandang sebagai kebajikan oleh orang Jepang.