Maskapai penerbangan tidak dapat menjual posisi jumpseat pramugari yang kosong kepada penumpang.
Kapasitas tempat duduk tersebut tidak layak dijadikan sebagai kursi penumpang.
Ini juga menjelaskan bahwa jumpseat memiliki sabuk pengaman yang berbeda, dengan tali harness ekstra.
Cara dan jenis kursi yang berbeda, membuat penumpang akan sulit menggunakan kursi tersebut dengan benar.
Seorang mantan pramugari mendukung hal ini, menjelaskan di TripAdvisor, "Umumnya dibatasi untuk mereka yang memegang sertifikasi awak penerbangan saat ini yang berarti, dalam kebanyakan kasus, awak kabin anda."
"Tetapi tergantung pada maskapai atau wilayah, bisa juga termasuk personel flight deck maupun personnel management kedua grup ini."
Orang lain menambahkan, "Teman-teman saya pernah melihat seseorang duduk di kursi tersebut, ia tidak bertugas di pesawat atau berhubungan dengan awak pesawat dan bepergian dengan tiket siaga. "
Meski demikian, para staf dari maskapai yang sedang tidak bertugas atau yang dikenal dengan istilah deadheading biasanya diizinkan untuk duduk di kursi tersebut.
Disebut deadheading itu berarti traveler akan melihat anggota kru atau pramugari pesawat yang bersantai dan mereka tidak dapat membantu.
Hal ini dikarenakan mereka tidak dalam pelayanan, tetapi terbang ke pangkalan mereka atau terbang ke bandara lain untuk penerbangan lain.
Baca juga: Pramugari Bagikan Rahasia Aneh Tentang Kopi di Pesawat yang Jarang Diketahui Penumpang
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.