Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Promosikan Sejarah Pura Mangkunegaran Lewat Tasyakuran Pernikahan

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah.

Pada masa itu, pemain wayang orang hanya terbatas pada abdi dalem saja.

Wayang orang dipentaskan secara terbatas dan hanya bisa dinikmati oleh kerabat dan punggawa.

Namun, seiring berkembangnya waktu, kini wayang orang bisa dinikmati oleh masyarakat luas dan tidak terbatas pada keluarga kerajaan saja.

Karya-karya lain yang diciptakan oleh Mangkunegara I antara lain berupa gamelan Kyai Udan Riris (slendro), Kyai Udan Arum, (pelog), Kyai Kanyut (slendro), dan Kyai Mesem (pelog), gong Kyai Angun-angun, gamelan Kyai Pamedharsih (kodok-ngorek), gamelan Monggang Pakurmatan Kya Segarwindu, gamelan Kyai Tambahoneng (slendro, pelog), dan Kyai Galaganjur (bendhe perang).

Beruntung, karya-karya seni ciptaan Mangkunegara I tersebut masih terjaga hingga sekarang.

Kesenian yang tercipta masih aktif dipentaskan baik di Pura Mangkunegaran sendiri maupun di tempat lain, seperti kesenian wayang orang yang ada di Sriwedari.

Karya-karya seni pastinya memiliki nilai yang tinggi sehingga perlu kita lestarikan keberadaanya.

Dengan tetap mencintai kesenian daerah dan ikut berpartisipasi dalam mendukung kesenian daerah, merupakan wujud melestarikan kebudayaan yang bisa kita lakukan di masa sekarang ini.

Sebagian aritkel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Alasan Tasyakuran Pernikahan Kaesang dan Erina Digelar di Pura Mangkunegaran: Mempromosikan Sejarah

Baca juga: Presiden Jokowi Laksanakan Shalat Ied di Istana Yogyakarta, Ditemani Iriana dan Kaesang Pangarep

Baca juga: Jadi Favorit Kaesang Pangarep, Cicipi Lezatnya Mie Ayam Goreng Mekaton Yogyakarta