Ahmad Dawami mengatakan pabrik dan pesanan jutaan bola telah menyediakan lapangan kerja bagi ribuan pekerja muda di Madiun.
Baca juga: 19 Fakta Unik Polandia, Timnasnya Kalahkan Arab Saudi & Pimpin Klasemen Grup C Piala Dunia 2022
Di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina, Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, ekonomi Madiun tumbuh 3,34 persen dari tahun 2020 hingga 2021.
Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memperjuangkan ekspor bola, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat Jawa Timur menjadi bagian dari resonansi ekonomi dunia.
Jawa Timur dikenal sebagai pusat perdagangan, menyumbang lebih dari 15 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, menurut statistik pemerintah.
Jawa Timur dikenal dengan industri berskala besar seperti pembuatan kapal, penggilingan kertas, dan manufaktur semen.
Namun, Ahmad Dawami mengatakan bahwa pandemi telah menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan pemutusan hubungan kerja yang meluas.
“Untungnya, pabrik menjadi simbol pemulihan ekonomi kami setelah pandemi,” kata Ahmad Dawami.
Ahmad Dawami juga mengatakan bahwa Kabupaten Madiun tidak ingin ketinggalan keseruan menonton Piala Dunia 2022 meski timnas Indonesia tida tampil.
Baca juga: Qatar Bangun Kota Mewah untuk Sambut Final Piala Dunia 2022
Acara nonton bareng juga diselenggarakan agar warga dapat menyaksikan dan menikmati semua pertandingan.
Al Rihla merupakan bola resmi Piala Dunia 2022 yang ke-14.
Tampilan Bola memiliki desain panel yang terinspirasi oleh perahu tradisional Arab yaitu perahu Dhow.
Corak bola Al Rihla memiliki skema warna biru, merah, kuning.
Warna yang ada pada bola Al Rihla dimaksudkan untuk mewakili lanskap negara Qatar.
Bola Al Rihla juga merupakan bola Piala Dunia pertama yang dibuat secara eksklusif dengan tinta dan lem berbahan dasar air, yang tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.
“Perjalanan Al Rihla ke seluruh dunia akan mewakili jangkauan Piala Dunia FIFA yang luar biasa dan memberikan kesempatan unik kepada para penggemar untuk terlibat dalam acara tersebut,” kata Jean-François Pathy, direktur pemasaran FIFA.
Baca tanpa iklan