TRIBUNTRAVEL.COM - Para arkeolog telah menemukan terowongan sepanjang 4.800 kaki di bawah kota Mesir kuno yang dapat mengarah ke makam firaun dan terakhir makam Cleopatra yang telah lama hilang.
Terowongan Yunani-Romawi yang berasal dari lebih dari 2.000 tahun yang lalu ditemukan di bawah kota Taposiris Magna di Mesir Kuno.
Terletak di pantai utara Mesir, terowongan batu yang membentang sepanjang 4.281 kaki ditemukan oleh Misi Arkeologi Dominika Mesir.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Rabu (9/11/2022), Taposiris Magna, yang merupakan kota yang didirikan oleh Firaun Ptolemeus II Philadelphus antara 280 dan 270 SM, terletak di Kegubernuran Alexandria saat ini di Mesir.
Baca juga: Viral Pengidap Claustrophobia Bikin Keributan dan Paksa semua Penumpang Turun Pesawat
Di masa lalu, dulunya mewakili pusat budaya dan agama yang hebat setelah Alexander Agung menaklukkan Mesir pada 332 SM dan mendirikan Aleksandria.
Tonton juga:
Arkeolog Kathleen Martinez percaya bahwa ada kemungkinan 1 persen bahwa Cleopatra dan Mark Antony dapat dimakamkan di sana, dengan terowongan memimpin dan dia mengatakan itu akan menjadi "penemuan paling penting di abad ke-21", lapor Heritage Key.
Martinez percaya bahwa setelah Mark Antony bunuh diri, Cleopatra membuat rencana agar keduanya dimakamkan di sana.
Dia mengatakan kepada National Geographic, "Cleopatra bernegosiasi dengan Oktavianus untuk mengizinkannya mengubur Mark Antony di Mesir. Dia ingin dimakamkan bersamanya karena dia ingin memerankan kembali legenda Isis dan Osiris."
"Arti sebenarnya dari kultus Osiris adalah bahwa ia memberikan keabadian. Setelah kematian mereka, para dewa akan mengizinkan Cleopatra untuk tinggal bersama Antonius dalam bentuk keberadaan lain, sehingga mereka akan memiliki kehidupan abadi bersama," sambungnya.
Baca juga: Turis Wanita Tewas Diserang Hiu di Resor Populer Mesir, Sempat Ucapkan Kata-kata Terakhir
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa terowongan yang baru ditemukan itu tingginya 6,5 kaki dan berada 43 kaki di bawah tanah.
Selain terowongan, tim yang dipimpin oleh Ms Martinez selama 14 tahun terakhir, menemukan kepala dua patung pualam era Ptolemaic di dekat kuil.
Salah satunya, seperti dilansir kementerian, kemungkinan besar mewakili sphinx.
Martinez, yang menyebut terowongan itu sebagai "keajaiban teknik", menjelaskan bahwa desain arsitekturnya sangat mirip dengan proyek terowongan Yubilinus di Yunani, selain jauh lebih panjang.
Dia menunjukkan bahwa sebagian terowongan yang layak ditemukan di bawah Laut Mediterania.
Baca tanpa iklan